Rabu, 20 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Mantan PM Rusia: Putin Mulai Sadar Ia Kalah dalam Perang di Ukraina

Mantan Perdana Menteri Rusia, Mikhail Kasyanov, mengatakan Vladimir Putin mulai kehilangan kepercayaan dirinya terkait perang di Ukraina.

en.kremlin.ru
Mikhail Kasyanov dan Vladimir Putin. Kasyanov mengatakan Putin sudah mulai sadar kekalahannya dalam perang di Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Perdana Menteri Rusia, Mikhail Kasyanov, mengatakan kepercayaan diri Vladimir Putin mulai hilang terkait perang di Ukraina.

Dalam sebuah wawancara dengan DW pada Jumat (14/5/2022), dari lokasi yang dirahasiakan di Eropa, Kasyanov mengatakan Presiden Rusia mungkin telah disesatkan oleh para jenderalnya tentang keadaan perang.

Kasyanov menjabat sebagai perdana menteri pertama Putin, sejak 2000 hingga 2004, sebelum akhirnya dipecat.

Ia kemudian membentuk partai oposisi dan mencalonkan diri sebagai presiden pada 2008.

Kasyanov menjadi lawan yang vokal, dan sekarang tinggal di pengasingan.

Vladimir Putin dan Mikhail Kasyanov
Vladimir Putin dan Mikhail Kasyanov (en.kremlin.ru)

Baca juga: Vadim Shishimarin, Tentara Pertama Rusia yang Diadili di Ukraina atas Kejahatan Perang

Baca juga: Swedia-Finlandia Masuk NATO, Rusia Akan Pertimbangkan Nuklir di Baltik

Kepada DW, ia mengatakan bahwa Putin tidak berbicara dari posisi yang kuat, bahkan tampak "sedikit gugup" selama pidato parade milier yang ia berikan untuk memperingati Hari Kemenangan pada 9 Mei lalu.

Dalam pidatonya, Putin menuding Ukraina memiliki senjata nuklir dan bahwa negara itu dipimpin neo-Nazi.

Putin mengatakan invasi adalah "satu-satunya langkah yang tepat", di mana ia juga menyebut Barat berencana untuk menyerang Rusia.

"Reaksi Putin dan pidatonya benar-benar lemah," ujar Kasyanov, seraya menambahkan Putin "sudah mulai menyadari ia kalah dalam perang ini."

Putin Disesatkan oleh Orang Dalam

Kasyanov mendukung teori yang dipegang banyak analis tentang bagaimana lingkaran dalam Putin menyembunyikan informasi atau tak memberinya gambaran lengkap tentang keadaan perang, lantaran mereka takut menyampaikan berita buruk.

"Saya yakin dia disesatkan," katanya, masih dari DW.

Kasyanov menambahkan, Putin "percaya pasukannya dalam kondisi yang sangat baik" dan bahwa invasi akan memakan waktu sangat sedikit.

Semuanya terjadi beberapa minggu setelah Rusia mundur dari Kyiv dan memfokuskan kembali energinya di bagian timur negara itu.

Dengan Rusia yang mengalami beberapa kekalahan di medan perang, Kasyanov memperingatkan bahwa Putin kemungkinan akan mendorong konflik ke fase baru.

Baca juga: Curhat Komandan Batalyon Azov di Azovstal yang Terkepung Pasukan Rusia

Baca juga: Sekutu Putin Keluarkan Peringatan Apokaliptik ke Barat atas Sanksi yang Diterima Rusia

"Sekarang kita masuk ke tahap lain - persaingan, potensi ekonomi, potensi militer," katanya, mencatat bahwa keputusan negara-negara Barat untuk mengirim senjata berat ke Ukraina akan memberi Kyiv "keuntungan yang menentukan" ke depan.

Kasyanov Mengenal Putin yang 'Berbeda'

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu meninggalkan Lapangan Merah setelah parade militer Hari Kemenangan di Moskow tengah pada 9 Mei 2022. - Rusia merayakan ulang tahun ke-77 kemenangan atas Nazi Jerman selama Perang Dunia II. (Photo by Kirill KUDRYAVTSEV / AFP)
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu meninggalkan Lapangan Merah setelah parade militer Hari Kemenangan di Moskow tengah pada 9 Mei 2022. - Rusia merayakan ulang tahun ke-77 kemenangan atas Nazi Jerman selama Perang Dunia II. (Photo by Kirill KUDRYAVTSEV / AFP) (AFP/KIRILL KUDRYAVTSEV)

Setelah bekerja sama dengan Putin, Kasyanov mengatakan pemimpin Rusia itu telah mengalami perubahan drastis.

"Saya bekerja dengannya 20 tahun yang lalu. Itu benar-benar orang yang berbeda. Itu adalah situasi yang sama sekali berbeda saat itu," katanya.

"Kami memiliki parlemen, parlemen independen - kami memiliki media independen, kami memiliki peradilan. Hari ini adalah dunia yang sama sekali berbeda," imbuhnya.

"Putin menghancurkan semua fitur negara demokratis dan sekarang kami (Rusia) hanya memiliki rezim yang benar-benar otoriter dan secara bertahap pindah ke totaliter."

Putin Dituding Merusak Ekonomi Rusia

Presiden Rusia, Vladimir Putin dituduh telah merusak perekonomian Rusia melalui perangnya yang gagal di Ukraina.

Hal tersebut dikatakan oleh seorang oligarki Rusia, dalam rekaman yang diperoleh New Lines Magazine.

Disebutkan rekaman itu dibuat pada pertengahan Maret 2022.

Baca juga: Uni Eropa Siap Gelontorkan 195 Miliar Euro untuk Hentikan Impor Bahan Bakar Fosil Rusia

Baca juga: Di Depan Anggota Kongres AS, Jokowi Singgung Perang Ukraina-Rusia

"Dia (Putin) benar-benar menghancurkan ekonomi Rusia, ekonomi Ukraina, dan banyak ekonomi lainnya, benar-benar hancur."

"Masalahnya ada di kepalanya... Satu orang gila bisa menjungkirbalikkan dunia," ujar sang oligarki tersebut.

Bahkan, dirinya juga mengatakan Vladimir Putin saat ini sangat menderita lantaran penyakit kanker darah yang dideritanya.

Meskipun hingga saat ini tidak jelas secara pasti jenis kanker apa yang Putin derita.

Seorang kapitalis ventura Barat yang bekerja dengan oligarki tersebut diam-diam merekam percakapan dan membagikannya dengan syarat dia tetap anonim, dikutip Tribunnews dari The Sun.

New Lines Magazine, yang diterbitkan oleh lembaga pemikir non-partisan Center for Global Policy, mengatakan bahwa oligarki itu terdaftar oleh Forbes Rusia sebagai salah satu dari 200 pengusaha terkaya di negara itu.

Direktur berita majalah itu Michael Weiss, yang menulis artikel tersebut, menambahkan bahwa oligarki itu bisa saja tulus ucapannya, atau dia mungkin sengaja mencoba menyebarkan disinformasi.

Seperti diketahui informasi tersebut terjadi di tengah klaim bahwa Putin telah 'membersihkan' lebih banyak jenderal topnya karena pasukannya tetap terjebak dalam perang melawan Ukraina.

Seperti diketahui hingga saat ini perang Rusia Vs Ukraina masih terus berlangsung.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Putin Dituduh Rusak Ekonomi Rusia, hingga Disebut Menderita Lantaran Sakit Kanker

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Garudea Prabawati)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan