Remaja Palestina Ditembak Mati, Puluhan Lainnya Terluka oleh Pasukan Israel
Pasukan Israel menembak mati seorang remaja Palestina di dekat Betlehem, Tepi Barat yang diduduki.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
Tidak jelas apakah remaja yang terbunuh itu terlibat dalam pelemparan batu.
Baca juga: Rusia Ternyata Lepaskan Rudal S-300 ke Jet Israel yang Serang Suriah
Pawai bendera
Pembunuhan dan cedera warga Palestina pada Jumat terjadi sebelum pawai "bendera" yang direncanakan oleh nasionalis Israel di Kota Tua Yerusalem Timur yang diduduki pada hari Minggu.
Pawai kontroversial, yang dijadwalkan melewati kawasan Muslim di kota itu, dipentaskan setiap tahun dalam perayaan penaklukan Israel atas Kota Tua dalam perang Timur Tengah 1967.
Bagi banyak orang Palestina, pawai tersebut merupakan provokasi terang-terangan dan pelanggaran berat terhadap salah satu dari sedikit tempat di kota itu, yang semakin dikelilingi oleh pembangunan dan pemukiman Yahudi, yang mempertahankan identitas Palestina yang kuat. Upaya hukum untuk melarang pawai telah gagal.

Perdana Menteri Naftali Bennett telah membela keputusan pejabat keamanannya untuk membiarkan prosesi hari Minggu memasuki Gerbang Damaskus kota dan melewati kawasan Muslim.
Beberapa anggota koalisinya telah mendesaknya untuk memikirkan kembali rute dan menyarankan mungkin ada perubahan hati di menit-menit terakhir.
Hamas, gerakan perlawanan Palestina yang mengatur Jalur Gaza, mengatakan mereka siap untuk konfrontasi jika pemerintah Israel tidak mencegah pawai keluar dari lingkungan Muslim pada hari Minggu.
"Mereka dapat menghindari perang dan eskalasi jika mereka menghentikan [pawai] gila ini," kata Kepala Departemen Politik dan Hubungan Luar Negeri Hamas Bassem Naim kepada Reuters di Gaza minggu ini.
Baca juga: Israel Laporkan Kasus Kedua Monkeypox, Dialami Pria 30 Tahun yang Baru Kembali dari Luar Negeri
Kementerian Luar Negeri Palestina kutuk aksi pasukan Israel
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Palestina mengutuk kekerasan pasukan Israel sebagai aksi penindasan.
Dalam sebuah pernyataan, kantor tersebut menyebut penduduk setempat memprotes perluasan pemukiman Yahudi dan penyitaan tanah Palestina.
Militer Israel tidak segera menanggapi permintaan komentar.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)