Kamis, 4 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

AS Tidak akan Menekan Ukraina Rundingkan Gencatan Senjata: Tugas Kami Memastikan Mereka Bertahan

Pentagon menegaskan Amerika Serikat (AS) tidak akan menekan Ukraina untuk merundingkan gencatan senjata, walaupun Rusia membuat kemajuan di timur.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
Handout / General Staff of the Armed Forces of Ukraine / AFP
Foto selebaran yang dirilis oleh Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina pada 27 Maret 2022 menunjukkan senjata artileri self-propelled Rusia yang hancur setelah pertempuran di kota Trostyanets, wilayah Sumy. 

"Ukraina tetap menjadi pembela yang kuat. Ada korban yang signifikan, tetapi itu benar di kedua belah pihak."

Seorang gadis mengendarai skuter melewati bangunan tempat tinggal yang hancur di desa Horenka, wilayah Kyiv, pada 4 Juni 2022 di tengah invasi Rusia ke Ukraina.
 (Photo by Sergei CHUZAVKOV / AFP)
Seorang gadis mengendarai skuter melewati bangunan tempat tinggal yang hancur di desa Horenka, wilayah Kyiv, pada 4 Juni 2022 di tengah invasi Rusia ke Ukraina. (Photo by Sergei CHUZAVKOV / AFP) (AFP/SERGEI CHUZAVKOV)

Pejabat AS dalam beberapa tahun terakhir telah berusaha untuk mengkalibrasi dan menyeimbangkan dua tujuan yang sering bertentangan.

Pertama, mereka menyerukan bahwa Ukraina harus muncul sebagai negara demokratis yang dinamis, persis seperti yang ingin dihancurkan oleh Putin.

Kedua, yakni tujuan Presiden Joe Biden yang sering diulang untuk menghindari konflik langsung dengan Rusia.

Barat Diminta Kirim Senjata

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengatakan negara-negara Barat harus mengirim lebih banyak senjata berat ke Ukraina untuk melawan kemajuan Rusia di wilayah timur.

"Ya, Ukraina harus memiliki lebih banyak senjata berat," kata Stoltenberg pada konferensi pers di Den Haag, setelah bertemu dengan para pemimpin tujuh sekutu NATO Eropa menjelang pertemuan puncak, Selasa (14/6/2022).

Stoltenberg mengatakan NATO sudah meningkatkan pengiriman senjata.

Para pejabat Barat akan bertemu di Brussels pada Rabu (15/6/2022) untuk mengoordinasikan dukungan lebih lanjut termasuk persenjataan berat.

"Karena mereka benar-benar bergantung pada itu untuk dapat melawan invasi brutal Rusia," kata Stoltenberg, dikutip dari Arab News

Ukraina telah berulang kali memohon senjata berat dari Barat.

Kyiv bahkan mengkritik beberapa pemimpin Eropa karena gagal mengirimkan senjata untuk melawan Rusia.

Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki, menyesalkan bahwa Barat "tidak berbuat cukup" untuk mendukung tetangganya, Ukraina.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg berpose dengan dokumen pendaftaran yang diserahkan oleh Duta Besar Finlandia untuk NATO Klaus Korhonen dan Duta Besar Swedia untuk NATO Axel Wernhoff selama upacara untuk menandai permohonan Swedia dan Finlandia untuk keanggotaan di Brussels, pada 18 Mei 2022. Finlandia dan Swedia menyerahkan permohonan untuk keanggotaan NATO pada 18 Mei 2022 dan konsultasi sedang berlangsung antara Sekutu untuk mengangkat penentangan Turki terhadap integrasi kedua negara Nordik ke dalam Aliansi.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg berpose dengan dokumen pendaftaran yang diserahkan oleh Duta Besar Finlandia untuk NATO Klaus Korhonen dan Duta Besar Swedia untuk NATO Axel Wernhoff selama upacara untuk menandai permohonan Swedia dan Finlandia untuk keanggotaan di Brussels, pada 18 Mei 2022. Finlandia dan Swedia menyerahkan permohonan untuk keanggotaan NATO pada 18 Mei 2022 dan konsultasi sedang berlangsung antara Sekutu untuk mengangkat penentangan Turki terhadap integrasi kedua negara Nordik ke dalam Aliansi. (JOHANNA GERON / POOL / AFP)

Baca juga: UPDATE Serangan Rusia ke Ukraina Hari ke-112, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi

Baca juga: Paus Fransiskus Sebut Invasi Rusia ke Ukraina Mungkin Diprovokasi

"Kami belum melakukan cukup banyak untuk membela Ukraina, untuk mendukung rakyat Ukraina, untuk mendukung kebebasan dan kedaulatan mereka," katanya pada konferensi pers.

"Dan inilah mengapa saya mendesak Anda, saya meminta Anda untuk berbuat lebih banyak untuk mengirimkan senjata, artileri ke Ukraina. Mereka membutuhkan ini untuk membela negara mereka," imbuhnya.

Negara-negara Barat, kata dia, tidak akan memiliki "kredibilitas" jika Ukraina kalah melawan Rusia.

"Ini akan menjadi kegagalan total dan bencana bagi Uni Eropa, nilai-nilai kami dan NATO," kata Morawiecki.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan