Konflik Rusia Vs Ukraina
Panglima Militer Ukraina Sebut Pasukan Rusia Menyerang Secara Bersamaan dari 9 Arah
Panglima militer Ukraina Valeriy Zaluzhny menyebut pasukan Rusia berusaha menyerang Ukraina secara serentak dari sembilan arah.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Panglima militer Ukraina Valeriy Zaluzhny pada Rabu (15/6/2022) mengatakan Rusia memusatkan serangan utamanya di utara wilayah Luhansk.
Dilansir Reuters, Zaluzhny menyebut pasukan Moskow juga berusaha menyerang secara serentak dari sembilan arah.
"Perjuangan sengit untuk (mempertahankan) Luhansk berlanjut," kata Zaluzhny dalam pesan online.
Dia menambahkan pasukan Rusia menggunakan pesawat, granat berpeluncur roket, dan artileri.
Baca juga: POPULER Internasional: Kerugian Ukraina di Severodonetsk | 4 Insiden Bercanda soal Bom di Pesawat
Baca juga: AS Tidak akan Menekan Ukraina Rundingkan Gencatan Senjata: Tugas Kami Memastikan Mereka Bertahan

Biden mengumumkan lebih banyak bantuan keamanan di Ukraina
Secara terpisah, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan paket senjata dan amunisi baru untuk Ukraina.
Sebelumnya, Biden menegaskan kembali dukungan Washington untuk Kyiv melawan invasi Rusia dalam panggilan telepon dengan Presiden Volodymyr Zelensky.
Dilansir Al Jazeera, paket senjata senilai $ 1 miliar mencakup lebih banyak artileri, sistem pertahanan anti-kapal pesisir dan amunisi untuk artileri dan sistem roket canggih yang sudah digunakan Ukraina.
"Menegaskan kembali komitmen saya bahwa AS akan mendukung Ukraina karena membela demokrasinya dan mendukung kedaulatan dan integritas teritorialnya dalam menghadapi agresi Rusia yang tidak beralasan,” menurut sebuah pernyataan.
Baca juga: Pentagon: AS Tidak akan Menekan Ukraina untuk Merundingkan Gencatan Senjata
Baca juga: Paus Fransiskus Sebut Invasi Rusia ke Ukraina Mungkin Diprovokasi

Ledakan mematikan mengguncang kota di Kherson yang diduduki: Pejabat regional
Dalam pembaruan invasi Rusia lainnya, sebuah ledakan kuat telah mengguncang kota Chornobaivka di wilayah selatan Kherson.
Kota yang sebagian besar diduduki Ukraina.
Serangan tersebut menewaskan dan melukai warga sipil, menurut seorang pejabat regional.
Ledakan itu merobek pasar pada Rabu pagi (15/6/2022), Serhiy Khlan, penasihat kepala wilayah Ukraina, mengatakan dalam sebuah posting Facebook.
Khlan tidak merinci jumlah korban, tetapi menyebut insiden itu sebagai “serangan teroris” Rusia.
"Para penjajah ingin menakut-nakuti orang," katanya.
Tidak ada reaksi langsung terhadap klaim dari Moskow.
Al Jazeera tidak dapat memverifikasi laporan Khlan secara independen.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)