Jumat, 22 Agustus 2025

Fakta-fakta KTT G7 2022 di Jerman: Jadwal, Negara Peserta, hingga Topik Diskusi

KTT G7 digelar selama 3 hari di Jerman. Berikut sejumlah hal yang perlu diketahui, dari jadwal hingga isu yang dibahas.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
MARKUS SCHREIBER / POOL / AFP
(Kiri-Kanan) Perdana Menteri Italia Mario Draghi, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Presiden Dewan Eropa Charles Michel, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Olaf Scholz, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menghadiri jamuan makan malam selama KTT G7 yang diadakan di Kastil Elmau, Jerman selatan pada 26 Juni 2022. KTT G7 digelar selama 3 hari di Jerman. Berikut sejumlah hal yang perlu diketahui, dari jadwal hingga isu yang dibahas. 

G7 telah meminta semua negara untuk menjaga pasar pangan dan pertanian mereka tetap terbuka.

Pertanyaan tentang produksi, distribusi dan pasokan pangan, dan bantuan untuk negara-negara yang terkena dampak parah dapat menjadi poin diskusi.

"Banyak dari tantangan yang kita hadapi secara global ini adalah tantangan buatan manusia," kata Bibbins Sedaca.

"Ini bukan soal kekurangan gandum. Ini bukan kekurangan biji-bijian. Ini adalah pilihan satu negara untuk mengganggu pasar global demi keuntungan otoriter mereka sendiri."

Sedaca memperingatkan agar tidak hanya berfokus pada krisis pangan atau pengungsi tanpa mengatasi akar masalahnya.

"Ketika akar masalahnya adalah otoritarianisme, kita perlu menyelesaikannya daripada hanya berfokus pada hasil."

G7 juga menegaskan kembali menjelang KTT tentang perlunya bekerja untuk mencapai tujuan Organisasi Kesehatan Dunia untuk memvaksinasi 70 persen populasi dunia terhadap virus corona pada pertengahan 2022.

Untuk melakukan itu, dibutuhkan percepatan substansial dari kampanye vaksinasi global, menurut sebuah pernyataan di situs resmi G7.

Bagaimana G7 Bisa Membantu Ukraina?

Presiden Prancis Emmanuel Macron berjabat tangan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kiri) diapit oleh Perdana Menteri Italia Mario Draghi (kiri) dan Kanselir Jerman Olaf Scholz (kanan) di Istana Mariinsky, di Kyiv, pada 16 Juni 2022.
Presiden Prancis Emmanuel Macron berjabat tangan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kiri) diapit oleh Perdana Menteri Italia Mario Draghi (kiri) dan Kanselir Jerman Olaf Scholz (kanan) di Istana Mariinsky, di Kyiv, pada 16 Juni 2022. (SERGEI SUPINSKY / AFP)

Mei lalu, negara-negara G7 setuju untuk memberikan tambahan 19,8 miliar dolar AS bantuan ekonomi ke Ukraina.

Mereka juga teah memberlakukan sanksi terhadap Rusia.

Sanksi-sanksi itu menargetkan beberapa bank terbesar di negara itu, perusahaan milik negara besar Rusia, dan elit serta anggota keluarga mereka.

Mereka juga telah berkomitmen untuk berupaya menghapus atau melarang minyak Rusia.

Pekan lalu, AS mengumumkan akan mengirimkan tambahan bantuan militer sebesar $1 miliar.

AS telah memberikan bantuan keamanan senilai $4,6 miliar sejak invasi Rusia pada 24 Februari.
Prancis berjanji pekan lalu bahwa mereka akan mengirim enam senjata artileri yang dipasang di truk ke Ukraina.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan