Jumat, 10 Oktober 2025

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson Mundur, Ini Deretan Calon Penggantinya

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mundur dari jabatannya, berikut sejumlah nama yang potensial duduk di kursi pemimpin Inggris berikutnya.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Kolase Foto Tribunnews
Dari kiri mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Sekretaris Negara untuk Urusan Luar Negeri Liz Truss (kanan atas), dan mantan Menteri Kesehatan Sajid Javid (kanan bawah) - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mundur dari jabatannya, berikut sejumlah nama yang potensial duduk di kursi pemimpin Inggris berikutnya. 

Javid merupakan keturunan imigran Muslim Pakistan.

Pengagum Margaret Thatcher ini menempati posisi keempat dalam Pemilihan Pemimpin Partai Konservatif Britania Raya 2019 untuk menggantikan mantan Perdana Menteri Theresa May.

3. Liz Truss

Menteri Luar Negeri Liz Truss menyampaikan pidato pada hari pertama Konferensi Partai Konservatif tahunan di Manchester Central pada 03 Oktober 2021 di Manchester, Inggris.
Menteri Luar Negeri Liz Truss menyampaikan pidato pada hari pertama Konferensi Partai Konservatif tahunan di Manchester Central pada 03 Oktober 2021 di Manchester, Inggris. (AFP)

Sekretaris Negara untuk Urusan Luar Negeri ini merupakan salah satu politisi Partai Konservatif yang terkemuka.

Truss secara teratur menduduki puncak jajak pendapat anggota partai yang dilakukan oleh situs web Conservative Home.

Dia menghabiskan dua tahun pertama jabatan perdana menteri Johnson sebagai sekretaris perdagangan internasional dan tahun lalu ditunjuk sebagai negosiator utama Inggris dengan Uni Eropa.

Truss sekarang bertanggung jawab untuk berurusan dengan Uni Eropa atas aturan perdagangan pasca-Brexit untuk Irlandia Utara.

4. Penny Mordaunt

Sebuah cuplikan video yang disiarkan oleh Unit Perekaman Parlemen (PRU) Parlemen Inggris menunjukkan Jenderal Paymaster Inggris Penny Mordaunt menjawab Pertanyaan Mendesak tentang Negosiasi hubungan masa depan Inggris dengan UE, dan persiapan untuk akhir masa transisi, di sesi hybrid jarak sosial dari House of Commons di London pada 10 Desember 2019.
Sebuah cuplikan video yang disiarkan oleh Unit Perekaman Parlemen (PRU) Parlemen Inggris menunjukkan Jenderal Paymaster Inggris Penny Mordaunt menjawab Pertanyaan Mendesak tentang Negosiasi hubungan masa depan Inggris dengan UE, dan persiapan untuk akhir masa transisi, di sesi hybrid jarak sosial dari House of Commons di London pada 10 Desember 2019. (AFP / PRU)

Penny Mordaunt yang menjabat sebagai Menteri Perdagangan ini juga menjadi salah satu nama yang dinilai bisa duduk di kursi perdana menteri.

Jajak pendapat anggota partai yang diterbitkan akhir pekan lalu oleh situs web Conservative Home, menempatkannya sebagai pilihan favorit kedua, di belakang Menteri Pertahanan saat ini Ben Wallace.

Mordaunt pertama kali masuk parlemen pada 2010 dan kemudian bergabung dengan kabinet di bawah Theresa May, menjabat sebagai menteri pembangunan dan pertahanan internasional.

5. Tom Tugendhat

Dalam cuplikan video yang diambil dari rekaman yang disiarkan oleh Unit Perekaman Parlemen Inggris (PRU) melalui situs web Parliament TV pada 1 September 2021, ketua Tom Tugendhat mempertanyakan Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab (tidak digambarkan) tentang kebijakan Pemerintah di Afghanistan selama pertemuan Komite Luar Negeri.
Dalam cuplikan video yang diambil dari rekaman yang disiarkan oleh Unit Perekaman Parlemen Inggris (PRU) melalui situs web Parliament TV pada 1 September 2021, ketua Tom Tugendhat mempertanyakan Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab (tidak digambarkan) tentang kebijakan Pemerintah di Afghanistan selama pertemuan Komite Luar Negeri. (PRU / AFP)

Mantan perwira militer Inggris yang mengepalai Komite Pemilihan Urusan Luar Negeri, Tom Tugendhat, merupakan salah satu kritikus Johnson yang paling kuat.

Ia juga blak-blakan mengaku ingin menjabat sebagai perdana menteri.

Pada Kamis kemarin, ia meluncurkan kampanye untuk menjadi perdana menteri selanjutnya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved