Kamis, 4 September 2025

Rudal ‘Setan 2’ Siap Tes Kedua dan Produksi Massal, Disebut Senjata Berhulu Ledak Nuklir Terkuat

Ancaman bagi negara-negara Barat, rudal balistik antarbenua (ICBM) berkemampuan nuklir Sarmat yang baru sedang dipersiapkan

Editor: Hendra Gunawan
telegram/Russia Today
Ancaman bagi negara-negara Barat, rudal balistik antarbenua (ICBM) berkemampuan nuklir Sarmat yang baru sedang dipersiapkan untuk serangkaian tes dan produksi massal. 

"Pengerahan itu akan dilakukan sebagai bagian dari pembangunan militer Rusia yang lebih besar," kata Putin.

Dia menyebut pasukan telah mulai menerima sistem pertahanan udara dan rudal S-500 yang tidak ada tandingannya di dunia.

Rusia telah memperbaiki sistem pertahanan udaranya dengan S-500, yang dapat dengan cepat dikerahkan dan dapat mencegat pesawat jarak jauh, rudal hipersonik, dan ICBM.

Baca juga: Rudal Rusia Hantam Wilayah Odesa, 18 Orang Tewas, Termasuk Anak-anak

“Kami akan terus mengembangkan dan memperkuat angkatan bersenjata kami, dengan mempertimbangkan potensi ancaman dan risiko militer,” kata Putin.

Putin pun memuji pasukan Rusia yang bertempur di Ukraina karena bertindak dengan keberanian, profesionalisme, seperti pahlawan sejati.

Moskow menjuluki invasi itu sebagai "operasi militer khusus" yang dimaksudkan untuk "membebaskan" wilayah Donbas timur Ukraina.

Sementara para pejabat Barat sebelumnya mengatakan, pengenalan rudal balistik Sarmat yang akan dikerahkan pada akhir tahun menjadi tantangan besar bagi keamanan.

Rudal tersebut, yang telah dikembangkan oleh Rusia selama bertahun-tahun, memiliki muatan besar dan jangkauan ekstrem, sehingga kemungkinan besar dapat melewati sebagian besar sistem pertahanan radar dan rudal.

Presiden Rusia sebelumnya memuji rudal Sarmat sebagai “senjata yang benar-benar unik” yang akan menjamin keamanan negaranya dari “ancaman” eksternal.

Pentagon sempat remehkan pentingnya uji coba Sarmat

Pada April, juru bicara Pentagon saat itu John Kirby meremehkan pentingnya uji coba rudal tersebut.

Ia mengatakan Moskow memberi tahu dengan benar Washington sebelumnya, seperti yang wajib dilakukan berdasarkan Perjanjian START Baru 2011, yang membatasi senjata nuklir kedua negara.

"Pengujian itu rutin dan itu tidak mengejutkan," kata Kirby kepada wartawan.

“Tentu saja, departemen tetap fokus pada agresi Rusia yang melanggar hukum dan tidak beralasan terhadap Ukraina," kata John Kirby.

Dikutip eurasiantimes, Rusia akan menguji Sarmat sepanjang tahun ini dan militer akan mulai menerima rudal pada musim gugur 2022, menurut Dmitry Rogozin, kepala badan antariksa Rusia Roscosmos.

Roscosmos berencana membangun total 46 rudal Sarmat untuk kebutuhan militer Rusia.

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, Sarmat mampu menyerang target pada jarak jauh menggunakan berbagai lintasan penerbangan dan dijamin dapat mengatasi sistem pertahanan rudal yang ada dan yang prospektif.

Uji coba peluncuran rudal Sarmat pertama dilakukan pada 20 April.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan