Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Intel Inggris: Presiden Belarus Alexander Lukashenko Makin Otoriter dan Bergantung pada Putin

Intelijen Inggris menilai Presiden Belarusia Alexander Lukashenko tambah bergantung kepada Rusia dan pemerintahannya lebih otoriter.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Kolase Foto Tribunnews
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko - Intelijen Inggris menilai Presiden Belarusia Alexander Lukashenko tambah bergantung kepada Rusia dan pemerintahannya lebih otoriter. 

Lukashenko telah lama menjalin hubungan dekat dengan Kremlin.

Namun sempat ada sejumlah ketegangan yang terjadi antara Lukashenko dan Putin.

Salah satunya pada 2020, Lukashenko menuduh Putin mencoba mencaplok Belarus yang berujung pemotongan subsidi ekonomi oleh Kremlin.

Namun pada Februari 2022, Belarus mengizinkan pasukan Rusia berkumpul dan melakukan invasi Rusia dari wilayahnya.

Walaupun tidak mengirimkan militernya, pemimpin Belarusia ini mengizinkan pasukan Putin menyerang Ukraina dari perbatasannya.

Belarus berbatasan langsung di utara Ukraina.

Sehingga ini memberikan akses yang strategis di dekat ibu kota Kyiv.

Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin (kiri) dan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko (kanan) berfoto bersama pada hari Kamis. Lukashenko mengklaim bahwa pasukan keamanannya telah mencegat panggilan Jerman yang menunjukkan bahwa keracunan musuh Kremlin Alexei Navalny telah dipalsukan.
Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin (kiri) dan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko (kanan) berfoto bersama pada hari Kamis. Lukashenko mengklaim bahwa pasukan keamanannya telah mencegat panggilan Jerman yang menunjukkan bahwa keracunan musuh Kremlin Alexei Navalny telah dipalsukan. - Intelijen Inggris menilai Presiden Belarusia Alexander Lukashenko tambah bergantung kepada Rusia dan pemerintahannya lebih otoriter. (Sputnik/AFP via Getty Images)

Baca juga: Zelensky Umumkan Evakuasi Terhadap Warga Ukraina di Wilayah Donetsk

Di awal invasi, pasukan Rusia memasuki Ukraina dari Belarus sebelum menyerang daerah dekat Kyiv, tetapi akhirnya gagal merebut ibu kota.

Dalam beberapa pekan terakhir, Lukashenko semakin memperkuat dukungannya untuk Putin.

Otoritas Belarusia pada Jumat memanggil duta besar-nya untuk Inggris atas apa yang mereka sebut tindakan "bermusuhan", menandakan bahwa Lukashenko terus berbaris di belakang Putin sambil menjauhkan diri dari Barat.

Awal bulan ini, pejabat Ukraina mengatakan Belarus memberi Rusia "kontrol penuh" atas lapangan terbang Zyabrovka, yang terletak di dekat perbatasan Ukraina.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved