Jumat, 15 Agustus 2025

Virus Langya Menginfeksi 35 Orang di China, Pasien Tunjukkan Gejala Demam hingga Myalgia

Virus Langya menginfeksi 35 orang di China. Pasien menunjukkan gejala demam hingga myalgia atau nyeri otot.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Miftah
Freepik
Ilustrasi ilmuwan memeriksa sample darah - Virus Langya menginfeksi 35 orang di China. Pasien menunjukkan gejala demam hingga myalgia atau nyeri otot. 

TRIBUNNEWS.COM - Virus Langya (LayV) melanda Provinsi Shandong dan Provinsi Henan di China, media resmi melaporkan pada Selasa (9/8/2022).

Langya adalah jenis baru Henipavirus, yaitu sebuah genus virus RNA beruntai negatif dalam keluarga Paramyxoviridae.

Langya ditemukan dalam sampel swab tenggorokan dari pasien demam di China timur.

Para ahli yang berpartisipasi dalam penelitian ini mengatakan Henipavirus yang baru ditemukan ini, yang mungkin berasal dari hewan, dikaitkan dengan beberapa kasus demam.

Orang yang terinfeksi memiliki gejala termasuk demam, kelelahan, batuk, anoreksia, myalgia, dan mual.

Saat ini tidak ada vaksin atau pengobatan untuk Henipavirus dan satu-satunya pengobatan adalah perawatan untuk meringankan komplikasi.

Ilustrasi virus - Virus Langya menginfeksi 35 orang di China. Pasien menunjukkan gejala demam hingga myalgia atau nyeri otot.
Ilustrasi virus - Virus Langya menginfeksi 35 orang di China. Pasien menunjukkan gejala demam hingga myalgia atau nyeri otot. (Istimewa)

Baca juga: Virus Zoonosis Langya Ditemukan di China, 35 Orang Telah Terinfeksi, Gejalanya Demam hingga Muntah

Kasus-kasus Langya sejauh ini tidak berakibat fatal atau sangat serius, jadi tidak perlu panik, kata Wang Linfa, seorang Profesor di Program Penyakit Menular yang Muncul di Duke-NUS Medical School yang terlibat dalam penelitian tersebut.

Namun, Langya masih perlu diwaspadai karena banyak virus yang ada di alam memiliki hasil yang tidak terduga ketika menginfeksi manusia.

Penyelidikan lebih lanjut menemukan bahwa 26 dari 35 kasus infeksi Langya di Shandong dan Henan telah mengembangkan gejala klinis.

Di antaranya demam, lekas marah, batuk, anoreksia, mialgia, mual, sakit kepala dan muntah, kata laporan itu sebagaimana dikutip India Today.

Pihak berwenang mengatakan, pasien tidak memiliki kontak dekat satu sama lain atau riwayat paparan umum.

Hal ini menunjukkan bahwa infeksi pada manusia mungkin sporadis.

Sementara itu, Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Taiwan saat ini sedang membangun metode pengujian asam nukleat untuk mengidentifikasi dan memeriksa penyebaran Langya.

CDC belum menentukan apakah virus tersebut dapat ditularkan di antara manusia.

Wakil Direktur Jenderal CDC Taiwan Chuang Jen-hsiang memperingatkan orang-orang untuk memperhatikan dengan seksama pembaruan lebih lanjut tentang virus tersebut.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan