3 Tentara Suriah Tewas dan 3 Lainnya Terluka dalam Serangan Rudal Israel
Tiga tentara Suriah tewas dan tiga lainnya terluka ketika beberapa rudal Israel menyerang Suriah, Minggu (14/8/2022).
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Media pemerintah melaporkan setidaknya tiga tentara Suriah tewas dan tiga lainnya terluka ketika beberapa rudal Israel menyerang Suriah.
Dikutip Al Jazeera, kantor berita SANA mengatakan pada Minggu (14/8/2022), serangan rudal itu terjadi pada pukul 20.50 waktu setempat.
Dikatakan roket menargetkan "beberapa titik" di pedesaan dekat Damaskus dan provinsi pesisir, Tartous.
Ani News yang mengutip kantor berita SANA, serangan ke Damaskus dilakukan dari arah tenggara Ibu Kota Lebanon, Beirut, sedangkan serangan ke Tartous berasal dari Laut Mediterania.
"Pasukan pertahanan udara Suriah menghadapi agresi dan menjatuhkan beberapa rudal," lapor SANA.
Selain kematian, serangan itu menyebabkan beberapa 'kerusakan material' kata sumber militer kepada SANA.
Baca juga: Serangan Israel ke Suriah Merenggut Nyawa 3 Tentara

Militer Israel menolak berkomentar.
Ratusan serangan udara sejak 2011
Sejak perang saudara pecah di Suriah pada 2011, Israel telah melakukan ratusan serangan udara di dalam negeri.
Posisi pemerintah serta pasukan sekutu yang didukung Iran dan pejuang Hizbullah menjadi target operasi tersebut.
Israel jarang mengomentari serangan individu di Suriah, tetapi militer Israel telah membela mereka seperlunya untuk mencegah Iran mendapatkan pijakan di depan pintunya.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, pemantau perang, juga melaporkan serangan pada Minggu (14/8/2022).
Baca juga: Anak-anak Suriah Kunjungi KBRI Damaskus, Belajar Lebih Jauh Mengenai Indonesia

Mereka mengatakan serangan itu menargetkan pangkalan pertahanan udara di Provinsi Tartous, di mana kelompok-kelompok yang didukung Iran aktif.
Situs di Tartous terletak 8 kilometer dari pangkalan Rusia, kata monitor, yang memiliki jaringan sumber yang luas di Suriah.
Dikatakan ambulans telah bergegas ke lokasi penggerebekan di Tartous.
Serangan Israel lainnya
- Serangan depot senjata Iran bulan lalu
Serangan Israel lainnya yang dilaporkan baru-baru ini di Suriah termasuk serangan di dekat Damaskus yang menewaskan tiga tentara Suriah bulan lalu .
Baca juga: 17 Orang Tewas dalam Bentrokan Kelompok Bersenjata di Sweida Suriah

Observatorium Suriah mengatakan, serangan itu menargetkan fasilitas militer dan depot senjata Iran.
Warga sipil juga terluka dalam serangan Israel.
- Serangan awal Juli di Tartous
Kementerian pertahanan Suriah mengatakan pada awal Juli, serangan Israel yang dilakukan dari Laut Mediterania dekat kota Al-Hamadiyah, selatan kota Tartous, telah melukai dua warga sipil.
Dikutip TASS, pada 2 Juli, angkatan udara Israel menyerang depot senjata partai Hizbullah di selatan Tartus.
Kemudian, menurut SANA, pertahanan udara Suriah menjatuhkan beberapa roket.
Baca juga: Suriah Mengutuk Rencana Perluasan Pemukiman Yahudi di Dataran Tinggi Golan

- Serangan di Dataran Tinggi Golan
Media pemerintah juga melaporkan bahwa penembakan Israel pada Jumat telah melukai dua warga sipil di Suriah selatan dekat Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
- Serangan di pelabuhan Latakia dan bandara Damaskus
Zeina Khodr dari Al Jazeera, melaporkan dari Beirut, mengatakan Israel juga baru-baru ini menyerang sebuah pelabuhan di kota pesisir Latakia serta bandara di Damaskus.
Landasan pacu di sana tidak dapat digunakan selama berminggu-minggu.
"Bagi Israel, tujuan terbesar adalah untuk mencegah Iran menciptakan pangkalan di perbatasannya dengan Suriah, seperti yang dilakukan sekutu Iran di Lebanon, Hizbullah," katanya.
"Israel juga ingin menghentikan pengiriman senjata canggih dari Iran ke Hizbullah."
Baca juga: Suriah Putus Hubungan Diplomatik dengan Ukraina

"Serangan seperti itu sering kali terbatas, tetapi risiko eskalasi lebih lanjut ada di sana," tambahnya.
Presiden Suriah Bashar al-Assad mampu mengubah gelombang perang saudara di negaranya, dengan bantuan penting dari kelompok proksi Iran dan dengan intervensi militer Rusia pada tahun 2015.
Konflik dimulai dengan penindasan brutal terhadap protes damai untuk demokrasi dan telah menewaskan hampir setengah juta orang sejak 2011.
Setengah dari populasi sebelum perang negara itu juga telah dipaksa meninggalkan rumah mereka.
Berita lain terkait dengan Konflik Israel-Suriah
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)