Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik Jarak Pendek ke Lepas Pantai Timur
Korea Utara menembakkan rudal balistik jarak pendek ke perairan lepas pantai timur semenanjung Korea di daerah Taechon di Provinsi Pyongan Utara.
Penulis:
Yurika Nendri Novianingsih
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara telah menembakkan rudal balistik jarak pendek ke perairan lepas pantai timur semenanjung Korea.
Demikian menurut pejabat di Korea Selatan dan Jepang.
Rudal jarak pendek itu ditembakkan Minggu (25/9/2022) pagi waktu setempat.
Rudal ditembakkan di daerah Taechon di Provinsi Pyongan Utara, menurut Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan.
Dikatakan, militer Korea Selatan dan Amerika Serikat mempertahankan posisi kesiapan penuh dan bekerja sama erat setelah peluncuran.
Rudal Korea Utara digambarkan sebagai "tindakan provokatif signifikan yang membahayakan perdamaian dan keamanan Semenanjung Korea serta komunitas internasional."
JCS mengatakan peluncuran itu merupakan "pelanggaran yang jelas" terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB dan meminta Korea Utara untuk segera berhenti.
Baca juga: Gertak Kim Jong Un, Kapal Induk Amerika Serikat Sambangi Pelabuhan Korea Selatan
Menurut hitungan CNN, itu adalah peluncuran rudal ke-19 tahun ini.
Adapun peluncuran rudal terakhir dilakukan pada 17 Agustus.
Rudal itu memiliki jarak terbang sekitar 600 kilometer, ketinggian 60 kilometer dan kecepatan sekitar Mach 5, menurut JCS.
Badan-badan intelijen Korea Selatan dan AS sedang menganalisis rincian lebih lanjut.
Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada mengatakan rudal balistik mungkin terbang pada lintasan yang tidak teratur.

"Korea Utara diyakini telah meluncurkan setidaknya satu rudal, sekitar pukul 06:52 waktu setempat di Jepang atau 17:52 waktu timur Sabtu," kata Hamada.
Dia menambahkan rudal jatuh dekat pantai timur Korea Utara, di luar Zona Ekonomi Eksklusif Jepang.
"Korea Utara telah meluncurkan rudal 19 kali tahun ini, frekuensi yang belum pernah terjadi sebelumnya, termasuk pengumuman peluncuran rudal jelajah, dan juga telah meluncurkan rudal dalam tanggapan baru," kata menteri pertahanan Jepang.
Dia menambahkan, perkembangan luar biasa baru-baru ini dari teknologi terkait rudal nuklir Korea Utara tidak dapat diabaikan demi keamanan negara kita dan kawasan.
"Kami telah memprotes ke Korea Utara melalui rute kedutaan di Beijing," imbuh Menteri pertahanan.
Komando Indo-Pasifik AS mengatakan "tidak ada ancaman langsung terhadap wilayah AS atau personel militer setelah peluncuran rudal balistik jarak pendek di Korea Utara."
Baca juga: Kapal Perang AS Tiba di Korea Selatan, Kirim Sinyal Peringatan untuk Korut
Penjaga Pantai Jepang mengirimkan peringatan kepada kapal-kapal pada pukul 6:56 pagi waktu setempat hari Minggu untuk memperingatkan mereka tentang rudal tersebut.
"Kapal disarankan untuk memperhatikan informasi lebih lanjut dan jika mereka melihat benda jatuh, tolong jangan mendekati mereka dan melaporkan informasi yang relevan kepada Penjaga Pantai Jepang," katanya.
Dalam pembaruan 15 menit kemudian dikatakan bahwa rudal itu diyakini telah mendarat di laut.
Peluncuran rudal itu dilakukan setelah kelompok pemogokan kapal induk USS Ronald Reagan tiba di kota pelabuhan Busan di tenggara Korea Selatan pada hari Jumat.
Angkatan Laut AS dan Korea Selatan diperkirakan akan melakukan latihan gabungan bulan ini.
Peluncuran ini juga dilakukan sesaat sebelum Wakil Presiden AS Kamala Harris diharapkan mengunjungi Jepang dan Korea Selatan.
(Tribunnews.com/Yurika)