Jumat, 19 September 2025

Iran Memanas

Koroner Iran Sebut Mahsa Amini Meninggal Bukan karena Dipukuli, tapi Karena Penyakit Bawaan

Koroner Iran menyangkal tuduhan bahwa Mahsa Amini meninggal karena dipukuli. Gadis 22 tahun itu disebut meninggal karena kondisi bawaan.

OZAN KOSE / AFP
Seorang pengunjuk rasa memegang potret Mahsa Amini selama demonstrasi mendukung Amini, seorang wanita muda Iran yang meninggal setelah ditangkap di Teheran oleh polisi moral Republik Islam, di jalan Istiklal di Istanbul pada 20 September 2022. Koroner Iran menyangkal tuduhan bahwa Mahsa Amini meninggal karena dipukuli. Gadis 22 tahun itu disebut meninggal karena kondisi bawaan. 

Keluarga sebelumnya membantah Mahsa Amini memiliki penyakit yang sudah ada sebelumnya.

Mereka belum mengomentari laporan terbaru ini.

Polisi juga membantah tuduhan bahwa Amini dipukuli.

Polisi bersikeras bahwa Amini meninggal setelah menderita serangan jantung.

Presiden Iran Ebrahim Raisi, seorang garis keras, telah memerintahkan penyelidikan atas kematian Mahsa Amini.

Ia juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarganya.

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei juga buka suara tentang kematian Mahsa Amini.

"Hati kami hancur untuk gadis muda itu," katanya pada upacara kelulusan taruna militer di Pusat Pelatihan Imam Hassan di barat laut Teheran, menurut kantor berita Tasnim yang bersekutu dengan pemerintah.

Khamenei juga menuduh Amerika Serikat dan Israel merencanakan aksi protes anti-pemerintah.

Aksi Protes di Iran dan di Seluruh Dunia

Sebuah gambar yang diperoleh AFP pada 21 September 2022, menunjukkan para demonstran Iran turun ke jalan-jalan di ibukota Teheran selama protes untuk Mahsa Amini, beberapa hari setelah dia meninggal dalam tahanan polisi. - Protes menyebar ke 15 kota di seluruh Iran semalam atas kematian wanita muda Mahsa Amini setelah dia ditangkap oleh polisi moral negara itu, media pemerintah melaporkan hari ini. Pada malam kelima unjuk rasa jalanan, polisi menggunakan gas air mata dan melakukan penangkapan untuk membubarkan massa hingga 1.000 orang, kata kantor berita resmi IRNA. (Photo by AFP)
Sebuah gambar yang diperoleh AFP pada 21 September 2022, menunjukkan para demonstran Iran turun ke jalan-jalan di ibukota Teheran selama protes untuk Mahsa Amini, beberapa hari setelah dia meninggal dalam tahanan polisi. (AFP/-)

Baca juga: Protes Kematian Mahsa Amini Masuk Pekan Ketiga, Korban Tewas Bertambah 92 Orang

Aksi protes setelah kematian Mahsa Amini didominasi wanita.

Mereka terlihat membuka dan membakar jilbab sebagai bentuk protes langsung terhadap undang-undang ketat yang mengatur cara berpakaian wanita.

Para siswi juga bergabung dalam protes anti-pemerintah.

Mereka meneriakkan slogan-slogan menentang Republik Islam.

Di luar Iran, pengguna media sosial memotong rambut mereka sebagai bentuk solidaritas.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan