Jumat, 12 September 2025

Profil Unilever, Perusahaan Consumer Goods yang Produknya Ditarik dari Pasar Amerika Serikat

Unilever yang didirikan pada 1930 merupakan perusahaan gabungan dari produsen penghasil margarin asal Belanda, Unie, dan perusahaan Sabun Inggris

UNILEVER
Unilever Amerika melakukan penarikan beberapa produk aerosol hingga shampo kering, penarikan dilakukan setelah otoritas pengawas pangan dan obat AS, Food and Drug Administration (FDA) mengeluarkan peringatan keras pada  Selasa (25/10/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com  Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK – Unilever Amerika melakukan penarikan beberapa produk aerosol hingga shampo kering, penarikan dilakukan setelah otoritas pengawas pangan dan obat AS, Food and Drug Administration (FDA) mengeluarkan peringatan keras pada  Selasa (25/10/2022).

Dalam laporannya FDA mengumumkan bahwa sejumlah produk Unilever yang diproduksi sebelum Oktober 2021, mengandung benzene.

Mengutip dari American Cancer Society, Benzena masuk dalam klasifikasi bahan kimia jenis karsinogen yang berbahaya.

Baca juga: Benzena: Bahan Kimia Pemicu Kanker yang Ditemukan di Produk Dry Shampoo Unilever AS

Paparan benzena yang terkontaminasi dengan tubuh manusia secara lambat laun dapat memicu kanker, termasuk leukemia dan kanker darah sumsum tulang serta gangguan darah yang dapat mengancam jiwa.

Meski hingga sejauh ini otoritas AS belum mendapatkan pengaduan gangguan kesehatan yang disebabkan Unilever, namun berdasarkan evaluasi tersebut FDA akhirnya memutuskan untuk menarik sejumlah produk Unilever dari pasar konsumen, diantaranya seperti shampoo Dove, TREsemme serta Nexxus, Suave dan TIGI (Rockaholic and Bed Head).

Baca juga: Unilever Indonesia Pastikan Produk Sampo Cair yang Diedarkan di Indonesia Aman

Sejarah Unilever

Unilever merupakan perusahaan yang bergerak di bidang FMCG (Fast Moving Consumer Goods).

Unilever menjadi perusahaan terbesar di dunia yang menguasai kapitalisasi pasar khususnya dalam melayani kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Sebelum sukses menguasai pasar global, Unilever yang didirikan pada 1930 merupakan perusahaan gabungan dari produsen penghasil margarin asal Belanda, Unie, dan perusahaan Sabun Inggris bernama Lever Brothers.

Produk yang diluncurkan pun awalnya hanya dipasarkan di kawasan Afrika dan Amerika Selatan. Namun setelah menghadapi guncangan kebangkrutan akibat perang dunia kedua pada 1940-an, Unilever akhirnya melebarkan sayapnya ke Inggris dan Amerika Serikat.

Berkat ekspansi ini Unilever lantas bertemu dengan merek pasta gigi Pepsodent, kemudian di tahun 1944 Unilever resmi mengakuisisi merek tersebut hingga berhasil menjadi salah satu produk andalan perusahaan.

Baca juga: Ini Bahan Kimia yang Jadi Alasan Unilever Tarik Produk Sampo Kering Dove dan TRESemmé di Amerika

Tak berhenti disitu, Unilever terus tumbuh berkembang baik di tingkat global maupun domestik dengan merilis sejumlah produk ternama salah satunya meluncurkan merk shampoo di pasar Inggris yakni Sunsilk pada 1954 dan Dove di pangsa Amerika pada 1957.

Selain menjamah produk rumah tangga, Unilever juga masuk ke industri makanan dan minuman seperti menghadirkan produk pangan bernutrisi diantaranya Hellmann's dan The Vegetarian Butcher serta produk es krim Wall's hingga Magnum .

Berkat ekspansi besar ini Unilever dapat mencetak rekor dengan menguasai 30 persen pasar Eropa Barat di era 1970-an, sementara di 2021 kemarin Unilever berhasil mencatatkan lonjakan laba tahunan sebesar 52 miliar euro atau  Rp 814 triliun (satuan kurs Rp 15.647).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan