Jumat, 22 Agustus 2025

Tragedi Pesta Halloween di Korsel

9 Insiden Tragis di Korsel yang Tewaskan Ratusan Orang, Termasuk Tragedi Halloween di Itaewon

Termasuk tragedi pesta Halloween di Itaewon, berikut ini 9 insiden tragis di Korea Selatan yang tewaskan ratusan orang.

Anthony WALLACE / AFP
Petugas penyelamat dan polisi berkumpul di distrik Itaewon di Seoul pada 30 Oktober 2022, setelah pesta Halloween yang menewaskan sedikitnya 151 orang. Termasuk tragedi pesta Halloween di Itaewon, berikut ini 9 insiden tragis di Korea Selatan yang tewaskan ratusan orang. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 151 orang tewas dalam tragedi pesta Halloween yang digelar di Itaewon, Yongsan-gu, Seoul, Korea Selatan, Sabtu (29/10/2022) malam.

Selain itu, lebih dari 82 orang mengalami luka-luka.

Insiden ini termasuk yang terburuk di Korea Selatan.

Kendati demikian, tragedi pesta Halloween di Itaewon bukanlah 'musibah' pertama yang menimpa negeri Ginseng.

Beberapa insiden terjadi di Korea Selatan hingga menewaskan ratusan orang.

Dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber, berikut ini daftar insiden tragis di Korea Selatan yang menewaskan ratusan orang:

Baca juga: FOTO-FOTO Tragedi Pesta Halloween Itaewon: Kengerian saat Berdesakan hingga Proses Evakuasi Korban

1. Tenggelamnya kapal feri Namyoung-Ho (1970)

Lebih dari 320 orang dilaporkan tewas setelah kapal feri Namyoung-ho tenggelam.

Insiden tragis ini terjadi pada 15 Desember 1970, ketika kapal feri Namyoung-ho membawa 320 penumpang dari Sogipo, di sisi selatan Pulau Jeju, menuju Busan.

Dikutip dari New York Times, kapal tersebut membawa beban berlebih saat tenggelam di Selat Korea.

Saat kejadian, kapal feri diketahui membawa total 338 penumpang dari batas maksimal 321 orang dan sekitar 130 ton kargo.

Korban selamat, Choi Ok-hwa, mengatakan kapal saat itu tiba-tiba miring ke satu sisi dan menyebabkan air masuk ke dalam kabin.

“Saat itu pukul 1 dini hari ketika saya melihat kapal tiba-tiba miring ke satu sisi dan air menyembur ke dalam kabin," kisahnya saat ditemui di RS Busan kala itu.

"Saya pergi ke geladak dengan tergesa-gesa, melompat ke laut dan berpegangan pada papan panjang."

Baca juga: Tragedi Pesta Halloween Itaewon Korea: Reaksi Dunia hingga Situasi di Sekitar Lokasi Usai Insiden

2. Pemberontakan Gwangju (1980)

Pemberontakan Gwangju terjadi pada 18-27 Mei 1980, di mana pemerintah Korea Selatan mengatakan setidaknya 200 - banyak diantaranya warga sipil - tewas setelah serangan militer.
Pemberontakan Gwangju terjadi pada 18-27 Mei 1980, di mana pemerintah Korea Selatan mengatakan setidaknya 200 - banyak diantaranya warga sipil - tewas setelah serangan militer. (BBC)

Pemberontakan Gwangju adalah aksi protes massal terhadap pemerintah militer Korea Selatan yang terjadi antara 18-27 Mei 1980.

Dikutip dari Britannica, hampir seperempat juta orang berpartisipasi dalam pemberontakan tersebut.

Orang dari banyak golongan, seperti aktivis buruh, mahasiswa, dan pemimpin oposisi, menyerukan pemilihan demokratis.

Pada 21 Mei, pemerintah mundur dan warga Gwangju menyatakan kota dibebaskan dari kekuasan militer.

Namun, selang enam hari kemudian, pada 27 Mei dini hari, pasukan militer mengeluarkan tank, kendaraan berlapis baja, dan helikopter, yang menyerang kota tanpa pandang bulu.

Hanya butuh dua jam bagi militer untuk menghancurkan aksi pemberontakan.

Menurut angka resmi pemerintah, hampir 200 orang - sebagian besar adalah warga sipil - tewas dalam pemberontakan itu.

Namun, warga dan mahasiswa Gwangju bersikeras jumlahnya mendekati angka 2.000.

Baca juga: Penyebab Tragedi Pesta Halloween Itaewon, Banyak Orang Terjebak di Gang Sempit hingga Sulit Bernapas

3. Tenggelamnya kapal feri Soehae (1993)

Pada 10 Oktober 1993, kapal feri Soehae tenggelam di lepas pantai barat Korea Selatan. Insiden ini menewaskan 292 dari total 362 penumpang.
Pada 10 Oktober 1993, kapal feri Soehae tenggelam di lepas pantai barat Korea Selatan. Insiden ini menewaskan 292 dari total 362 penumpang. (Reddit)

Dikutip dari New York Times, insiden tenggelamnya kapal feri Seohae terjadi di lepas pantai barat Korea Selatan pada 10 Oktober 1993.

Setidaknya 292 dari total 362 penumpang tewas.

Sementara, 70 lainnya berhasil diselamatkan.

Sistem Penyiaran saat itu mengungkapkan kapal terbalik ketika berlayar di laut, enam mil dari Puan, 135 mil selatan Seoul.

Penyebab tenggelamnya kapal feri Seohae adalah kelebihan beban.

Selain itu, ditemukan tali setebal satu cm melilit kedua poros baling-baling.

Tali itu ditinggalkan oleh operasi penangkapan ikan, yang mungkin menyebabkan kapal feri Seohae miring ke sisi kanan.

4. Ledakan gas di Daegu (1995)

Penampakan pasca-insiden ledakan gas yang terjadi pada 28 April 1995, di Daegu. Setidaknya 101 orang tewas, mayoritas adalah siswa dari sekolah terdekat
Penampakan pasca-insiden ledakan gas yang terjadi pada 28 April 1995, di Daegu. Setidaknya 101 orang tewas, mayoritas adalah siswa dari sekolah terdekat (Reddit)

Insiden ledakan gas yang terjadi pada 28 April 1995 di Daegu, menewaskan setidaknya 101 orang, mayoritas adalah siswa dari sekolah terdekat, dikutip dari Korea Herald.

Baca juga: Presiden Yuun Perintahkan Pejabat Segera Kerahkan Bantuan & Evakuasi Korban Pesta Halloween Itaewon

Mengutip LA Times, penyebab ledakan adalah gas bocor dari pipa dan terkena percikan api dari lokasi konstruksi terdekat.

Ledakan mengenai sekitar 30 kendaraan, termasuk bus kota terbakar.

Selain itu, sepuluh bangunan dan rumah di dekat lokasi hancur.

5. Runtuhnya Pusat Perbelanjaan Sampoong (1995)

Pada 29 Juni 1995, Pusat Perbelanjaan Sampoong di Seoul runtuh dan menewaskan lebih dari 500 orang.
Pada 29 Juni 1995, Pusat Perbelanjaan Sampoong di Seoul runtuh dan menewaskan lebih dari 500 orang. (Koreabyme)

Satu bulan setelah ledakan di Daegu, Korea Selatan kembali dilanda tragedi.

Pada 29 Juni 1995, Pusat Perbelanjaan Sampoong di Seoul runtuh dan menewaskan lebih dari 500 orang.

Dikutip dari Britannica, pembangunan dimulai pada 1987, dimana izin awal Pusat Perbelanjaan Sampoong adalah untuk kantor empat lantai.

Tetapi, pengembang properti, Lee Joon, mendesain ulang sebagai pusat perbelanjaan, dengan modifikasi yang membahayakan keamanannya.

Kontraktor bangunan yang keberatan, dipecat dan diganti, hingga akhirnya Pusat Perbelanjaan Sampoong dibuka pada 1989.

Setelahnya, Lee Joon memutuskan menambah lantai, namun ia mendapatkan peringatan dari kontraktor karena berat gabungan dari beton dan peralatan AC akan berbahaya.

Seperti sebelumnya, mereka dipecat dan Lee Joon tetap melanjutkan rencananya.

Di hari kejadian, retakan yang muncul di langit-langit lantai lima hanya ditutup seadanya tanpa ada perbaikan.

Pusat Perbelanjaan Sampoong sangat sibuk hari itu dan manajemen tidak mau megevakuasi seluruh bangunan.

Siang harinya, retakan telah melebar dan langit-langit lantai empat menurun sehingga lantai atas ditutup.

Pukul 17.50 WIB, staf membunyikan alarm dan beberapa menit kemudian bangunan ambruk, dimulai dari atap lalu merembet ke tiang penyangga dalam kurun waktu kurang dari 20 detik.

Buntut insiden Pusat Perbelanjaan Sampoong, Lee Joon dipenjara, juga beberapa pejabat kota yang terlibat.

6. Kecelakaan pesawat China Air (2002)

Penerbangan China Air (CCA129/CA129) pada 15 April 2002 berujung petaka. Setidaknya 129 dari 166 penumpang tewas setelah pesawat menabrak sebuah bukit di dekat bandara Busan.
Penerbangan China Air (CCA129/CA129) pada 15 April 2002 berujung petaka. Setidaknya 129 dari 166 penumpang tewas setelah pesawat menabrak sebuah bukit di dekat bandara Busan. (miro.medium.com)

Penerbangan China Air (CCA129/CA129) pada 15 April 2002 berujung petaka.

Pesawat yang berangkat dari Beijing, China menuju Busan, Korea Selatan ini menabrak sebuah bukit di dekat bandara.

Mengutip Plane Crash, setidaknya 129 dari 166 penumpang tewas dalam kecelakaan ini.

Dewan Investigasi Kecelakaan Penerbangan Korea menerbitkan laporan pada akhir 2005, yang menyimpulkan kecelakaan disebabkan oleh kesalahan pilot.

Penerbangan nomor 129 adalah satu-satunya kecelakaan fatal China Air.

Saat ini, tercatat sebagai kecelakaan pesawat paling mematikan di Korea Selatan.

7. Kebakaran di kereta bawah tanah di Daegu (2003)

Pada 18 Februari 2003, kebakaran hebat terjadi di stasiun bawah tanah Daegu setelah seorang pria menyalakan api di wadah berisi bensin. Pelaku bermarga Kim, menyulut api saat menumpangi kereta yang tengah melaju menuju stasiun. Setidaknya 198 orang tewas dan hampir 150 terluka.
Pada 18 Februari 2003, kebakaran hebat terjadi di stasiun bawah tanah Daegu setelah seorang pria menyalakan api di wadah berisi bensin. Pelaku bermarga Kim, menyulut api saat menumpangi kereta yang tengah melaju menuju stasiun. Setidaknya 198 orang tewas dan hampir 150 terluka. (Korea Times)

Pada 18 Februari 2003, seorang pria menyalakan api di wadah berisi bensin ketika ia menumpangi kereta bawah tanah Daegu.

Api pun melahap enam gerbong, sebelum menyebar ke kereta lain yang berhenti di stasiun beberapa menit kemudian.

Dikutip dari History, sebanyak 198 orang tewas dan hampir 150 terluka.

Api baru bisa dipadamkan sekitar tiga jam kemudian.

Pelaku adalah mantan sopir taksi berusia 56 tahun bernama Kim Dae-han.

Sejak November 2001, ia menderita stroke dan diyakini dalam kondisi mental terganggu ketika melakukan pembakaran.

Kepada polisi, Kim mengaku ingin bunuh diri, tapi karena tak ingin mati sendiri, ia memilih tempat yang ramai.

8. Tenggelamnya kapal feri Sewol (2014)

Sebanyak 304 orang dengan 250 diantaranya murid SMA Kota Ansan, dilaporkan tewas dalam tragedi tenggelamnya kapal feri Sewol pada 16 April 2014. Kapal feri Sewol tenggelam saat berlayar dari Incheon menuju Pulau Jeju.
Sebanyak 304 orang dengan 250 diantaranya murid SMA Kota Ansan, dilaporkan tewas dalam tragedi tenggelamnya kapal feri Sewol pada 16 April 2014. Kapal feri Sewol tenggelam saat berlayar dari Incheon menuju Pulau Jeju. (Korea Herald)

Kapal feri Sewol tenggelam pada 16 April 2014 saat akan berlayar dari Incheon menuju Pulau Jeju.

Dikutip dari CNN, sebanyak 304 orang dengan 250 diantaranya murid SMA Kota Ansan, dilaporkan tewas.

Para siswa kala itu sedang dalam perjalanan wisata sekolah.

Kapten Sewol, Lee Joon-seok, dijatuhi hukuman 36 tahun penjara setelah dinyatakan bersalah atas pembunuhan dalam tragedi Sewol.

Ratusan korban yang tewas, mematuhi perintah dari awak kapal untuk tinggal di dalam kabin sementara feri tengah tenggelam, dilansir AFP.

Penyelidikan kemudian menemukan masalah mengenai keadaan Sewol saat keberangkatan.

Kapal feri yang memiliki kapasitas maksimal 987 ton kargo, ternyata membawa 2.142,7 ton kargo yang tidak diamankan dengan benar.

9. Tragedi Halloween di Itaewon (2022)

Jenazah korban kerusuhan Halloween, yang menewaskan lebih dari 140 orang, dibawa dengan tandu di lingkungan Itaewon di Seoul pada 30 Oktober 2022. Sekitar 150 lainnya terluka. dalam pesta mengerikan di pusat kota Seoul ketika kerumunan besar yang merayakan Halloween berdesakkan di jalan sempit, kata para pejabat.
Jenazah korban kerusuhan Halloween, yang menewaskan lebih dari 140 orang, dibawa dengan tandu di lingkungan Itaewon di Seoul pada 30 Oktober 2022. Sekitar 150 lainnya terluka. dalam pesta mengerikan di pusat kota Seoul ketika kerumunan besar yang merayakan Halloween berdesakkan di jalan sempit, kata para pejabat. (Anthony WALLACE / AFP)

Dilansir CNN, pesta Halloween di Itaewon, Sabtu (29/10/2022) malam, berubah menjadi mimpi buruk ketika ratusan orang tewas karena berdesakan.

Hingga Minggu (30/10/2022), jumlah korban tewas mencapai 151 orang dan 82 lainnya terluka.

Diperkirakan jumlah korban akan meningkat, mengingat sekitar 100.000 pemuda memadati Itaewon saat kejadian untuk merayakan Halloween.

Korban tewas termasuk 19 warga negara asing (WNA), seperti dari Iran, Norwegia, China, dan Uzbekistan.

Pihak berwenang masih menyelidiki penyebab tragedi Halloween di Itaewon.

Tetapi, Kepala Departemen Pemadam Kebakaran Yongsan-gi, Choi Seong-bum, mengatakan para korban tewas "diduga terinjak" dan banyak orang jatuh.

Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, mengumumkan masa berkabung nasional "sampai penanganan selesai" sebagai bentuk duka atas tragedi di Itaewon.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan