Selasa, 9 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

UPDATE Invasi Rusia: Norwegia Siagakan Militer hingga Kyiv dan 10 Kota Lain Dihujani Rudal

Rudal Rusia kembali menghantam infrastruktur penting di ibu kota Kyiv, Kharkiv, dan kota-kota lainnya di Ukraina pada Senin pagi.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Yasuyoshi CHIBA / AFP
Seorang pria jatuh ke tanah setelah serangan pesawat tak berawak di Kyiv pada 17 Oktober 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. - Rudal Rusia kembali menghantam infrastruktur penting di ibu kota Kyiv, Kharkiv, dan kota-kota lainnya di Ukraina pada Senin pagi. 

Menurut laporan Guardian, Rusia meluncurkan gelombang rudal jelajah di bendungan pembangkit listrik tenaga air dan infrastruktur penting lainnya di seluruh Ukraina. 

Ledakan dilaporkan terjadi di dekat Ibu Kota Kyiv dan setidaknya di 10 kota dan wilayah lain.

Komando Udara Ukraina mengatakan, pihaknya menembak jatuh 44 dari 50 roket musuh.

Rekaman video menunjukkan beberapa rudal dicegat di langit sekitar Kyiv setelah pukul 8 pagi waktu setempat.

Sirene serangan udara berbunyi, dengan warga diminta mencari perlindungan.

Kendati demikian, masih ada beberapa rudal yang berhasil menembus pertahanan Ukraina.

Gubernur Kyiv, Oleksiy Kuleba mengatakan "penembakan besar-besaran" telah merusak infrastruktur listrik dan energi.

Ia memperingatkan warga soal pemadaman listrik darurat.

Rudal jelajah ditembakkan dari pesawat Tu-90 dan T-60 Rusia yang terbang ke utara Laut Kaspia dan wilayah Rostov.

Senjata udara ini mencapai sasaran di oblast Kyiv, Zaporizhzhia, dan Kharkiv, serta di daerah Mikolaiv, Lviv, Zhytomyr, Kirovohrad, dan Chernivtsi.

Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) termasuk di antara target yang dihantam Rusia pagi ini, menurut Menteri Energi Ukraina Herman Halushchenko.

Ini mengakibatkan pemadaman parsial dan pemadaman darurat di wilayah Kyiv, Cherkasy, Zaporizhzhia, Cherkasy, Kirovohrad, Kharkiv, Zaporizhia, dan Poltava.

3. Dampak Krisis Ukraina

Badan tenaga kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa lowongan pekerjaan dan pertumbuhan lapangan kerja diperkirakan akan menurun di seluruh dunia pada kuartal keempat karena perang di Ukraina.

Selain itu, "krisis berganda dan tumpang tindih" telah menyebabkan upah menyusut, utang yang lebih tinggi, dan kesenjangan yang menganga.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan