Konflik Rusia Vs Ukraina
UPDATE Invasi Rusia: Norwegia Siagakan Militer hingga Kyiv dan 10 Kota Lain Dihujani Rudal
Rudal Rusia kembali menghantam infrastruktur penting di ibu kota Kyiv, Kharkiv, dan kota-kota lainnya di Ukraina pada Senin pagi.
Penulis:
Ika Nur Cahyani
Editor:
Whiesa Daniswara
Gilbert Houngbo, direktur jenderal baru dari Organisasi Perburuhan Internasional, meminta pemerintah campur tangan untuk membantu menetapkan harga barang hingga meningkatkan dukungan pendapatan dan perlindungan sosial.
4. Rusia Hentikan Ekspor Biji-bijian

Rusia memperingatkan akan berisiko bagi Ukraina untuk terus mengekspor gandum melalui Laut Hitam, setelah Moskow menghentikan partisipasinya dalam memfasilitasi pengiriman.
"Dalam kondisi ketika Rusia berbicara tentang ketidakmungkinan menjamin keamanan pengiriman di wilayah ini, kesepakatan seperti itu hampir tidak mungkin, dan itu mengambil karakter yang berbeda - jauh lebih berisiko, berbahaya dan tidak dijamin," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov kepada wartawan.
Peskov mengatakan, kesepakatan Rusia dengan Turki dan PBB, yang menengahi kesepakatan ekspor gandum pada Juli, terus berlanjut.
Dia menolak berkomentar ketika ditanya apa yang perlu dilakukan, dari sudut pandang Rusia, agar kesepakatan dapat dilanjutkan.
Menurut laporan Guardian, Rusia menuduh Ukraina merusak kesepakatan ekspor biji-bijian Laut Hitam menyusul serangan pesawat tak berawak terhadap armadanya di Krimea.
Dikatakan kontrak itu "hampir tidak layak" karena keamanan pengiriman tidak dapat dijamin.
Rusia mundur dari kesepakatan pengiriman biji-bijian tiga bulan setelah ditandatangani.
Tindakan ini memicu kritik secara internasional, dengan Kyiv menuduh Moskow membuat orang-orang di dunia kelaparan.
5. Rusia Bantah Retas Liz Truss

Rusia menepis laporan bahwa agennya meretas telepon mantan Perdana Menteri Inggris Liz Truss, dan berhasil mendapatkan akses ke informasi sensitif.
Menurut laporan, peretasan terjadi saat Truss, yang saat itu menjabat sebagai menteri luar negeri, mencalonkan diri untuk kepemimpinan di Partai Konservatif.
Ketika ditanya tentang laporan tersebut, Kremlin mengatakan hanya ada sedikit media Inggris yang dapat dianggap serius.
"Sayangnya, ada kekurangan materi di media Inggris yang bisa dianggap serius. Dan kami memperlakukan publikasi seperti itu sebagai pers kuning."
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)