Senin, 8 September 2025

Arab Saudi Rayakan Halloween, Tak Semua Orang Senang: Sangat Menakutkan bagi Saya

Perayaan Halloween di Arab Saudi menuai pro kontra. Dulunya perayaan ini dilarang, tetapi kini dibebaskan.

Twitter @Nomanbinjameel
Perayaan Halloween di Arab Saudi. Perayaan Halloween di Arab Saudi menuai pro kontra. Dulunya perayaan ini dilarang, tetapi kini dibebaskan. 

"Kami tidak menerima ini!"

"Semoga Allah menyelamatkan kita dari jebakan Dajjal (penipu) Ameen," tulis seorang pengguna Twitter.

Postingan netizen di media sosial tentang Halloween di Arab Saudi
Postingan netizen di media sosial tentang Halloween di Arab Saudi (Screenshot Twitter)

Baca juga: Media Ramai Soroti Perayaan Halloween di Arab Saudi, Dulu Dilarang Kini Digelar Besar-besaran

"Arab Saudi secara terbuka merayakan Halloween sangat menakutkan bagiku," tulis netizen lain.

"Ada apa di dunia ini? Halloween di Saudi sementara mereka melarang Maulid, Sufi, dan Sufisme," cuit pengguna Khalid Ajmain.

Postingan netizen di media sosial tentang Halloween di Arab Saudi
Postingan netizen di media sosial tentang Halloween di Arab Saudi (Screenshot Twitter)

Sejarah Halloween

Mengutip history.com, Halloween adalah hari libur yang dirayakan setiap tahun pada tanggal 31 Oktober.

Asal usul Halloween berasal dari festival Celtic kuno Samhain.

Bangsa Celtic, yang hidup 2.000 tahun yang lalu, sebagian besar di daerah yang sekarang menjadi Irlandia, Inggris Raya, dan Prancis utara, merayakan tahun baru mereka pada 1 November.

Hari ini menandai akhir musim panas dan panen dan awal musim dingin yang gelap dan dingin, waktu dalam setahun yang sering dikaitkan dengan kematian manusia.

Celtic percaya bahwa pada malam sebelum tahun baru, batas antara dunia yang hidup dan yang mati menjadi kabur.

Pada malam 31 Oktober mereka merayakan Samhain, ketika diyakini bahwa hantu orang mati kembali ke bumi.

Perayaan Halloween di Arab Saudi pada 27-28 Oktober 2022
Perayaan Halloween di Arab Saudi pada 27-28 Oktober 2022 (Twitter/@HSajwanization)

Selain menyebabkan masalah dan merusak tanaman, orang Celtic berpikir bahwa kehadiran roh dunia lain memudahkan Druid, atau pendeta Celtic, untuk membuat prediksi tentang masa depan.

Bagi orang-orang yang sepenuhnya bergantung pada alam yang mudah berubah, ramalan-ramalan ini merupakan sumber kenyamanan yang penting selama musim dingin yang panjang dan gelap.

Untuk memperingati acara tersebut, Druid membangun api unggun suci yang besar, di mana orang-orang berkumpul untuk membakar tanaman dan hewan sebagai pengorbanan kepada dewa Celtic.

Selama perayaan, bangsa Celtic mengenakan kostum, biasanya terdiri dari kepala dan kulit binatang, dan berusaha untuk saling menceritakan nasib satu sama lain.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan