Konflik Rusia Vs Ukraina
Tanggapi Protes Warga Rusia, Vladimir Putin Temui Ibu Tentara yang Dimobilisasi ke Ukraina
Tanggapi protes rakyat Rusia, Vladimir Putin temui para ibu dari tentara yang dimobilisasi ke Ukraina. Sebelumnya tersebar video dari garis depan.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Pravitri Retno Widyastuti
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin menemui para ibu dari tentara Rusia yang dikirim untuk perang ke Ukraina, Jumat (25/11/2022).
Vladimir Putin mengundang mereka di kediamannya di Novo-Ogaryovo, Moskow, Rusia.
Pertemuan ini dimaksudkan untuk menenangkan kemarahan publik atas mobilisasi tentara Rusia ke garis depan baru-baru ini.
Para ibu yang hadir tidak mengkritik kebijakan Putin yang mengirim tentara, termasuk para pemuda rekrutran wajib militer untuk perang ke Ukraina.
Bahkan, mereka menepis adanya perlakuan buruk, pelatihan yang tidak memadai, dan bahaya lain yang dihadapi oleh pasukan Rusia yang dikerahkan untuk dikirim ke garis depan.
Pertemuan ini sebagai respons dari video-video yang tersebar di internet soal keadaan di garis depan.
Baca juga: Rusia Dinilai Manfaatkan Musim Dingin sebagai Senjata, Zelensky Desak PBB untuk Lawan Teror Putin
Beberapa video menunjukkan tentara yang dikirim ke garis depan melawan Ukraina banyak yang gugur karena kurangnya pelatihan, seperti diberitakan The Guardian.
“Jelas bahwa hidup ini lebih rumit dan beragam daripada apa yang ditampilkan di layar TV atau bahkan di internet – Anda tidak dapat mempercayai apapun di sana, ada banyak sekali kepalsuan, penipuan, kebohongan,” kata Putin kepada para ibu yang duduk mengelilingi meja besar berbentuk oval.
“Inilah mengapa kami berkumpul dengan Anda, itulah mengapa saya mengusulkan pertemuan ini, karena saya ingin mendengarkan Anda secara langsung.”
Vladimir Putin: Kami berbagi rasa sakit

Dalam pertemuan itu, Vladimir Putin menghibur para ibu yang kehilangan putranya karena berperang di Ukraina.
“Saya ingin Anda tahu bahwa saya pribadi, seluruh pimpinan negara, kami berbagi rasa sakit Anda,” kata Vladimir Putin.
"Kami memahami, tidak ada yang dapat menggantikan kehilangan seorang anak laki-laki, seorang anak, terutama ibu, yang kepadanya kita semua berutang kelahiran.”
Ia juga mengatakan turut berbelasungkawa dan merasakan kesedihan.