Jumat, 22 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

AS Takkan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina, Jerman Juga Menolaknya

AS takkan mengirimkan sistem rudal pertahanan udara Patriot ke Ukraina. Jerman juga telah menolak penempatan Patriot di Ukraina.

Anthony Sweeney/U.S. Army Europe
Baterai Sistem Rudal Pertahanan Udara Patriot buatan Raytheon, AS. Ini sistem pertahanan udara paling canggih yang dibuat industri militer AS dan digunakan di banyak negara sekutu AS. 

Terlepas dari ide yang berani ini, kecil kemungkinan Jerman akan mengerahkan sistem rudal Patriot di Ukraina, bukan di Polandia.

Seorang teknisi militer AS tengah mengecek Rudal Patriot PAC 3.
Seorang teknisi militer AS tengah mengecek Rudal Patriot PAC 3. (DOKUMEN TRIBUNNEWS)

Jerman Tak Ingin Terlibat Langsung

Fakta Jerman tidak akan memasok sistem Patriot ke Ukraina dibenarkan oleh sejumlah faktor langsung.

Misalnya, militer Ukraina tidak dilatih tentang cara menggunakan sistem Patriot karena mereka hanya mengetahui senjata dan sistem pertahanan udara buatan Soviet, seperti S-300.

Ukraina belum pernah mengoperasikan sistem Patriot dan butuh setengah tahun pelatihan untuk mempelajari fungsinya, dan itu hanya tingkat dasar.

Alasan berikutnya, sangat tidak mungkin Berlin akan mengerahkan sistem Patriot di Ukraina berikut awak yang mengoperasikan karena akan memperdalam partisipasi Jerman dan seluruh NATO.

Ini bisa melewati garis merah yang diberikan Presiden Rusia Vladimir Putin. Jerman tidak ingin berkonflik langsung dengan Rusia.

Berlin ingin fokus pada masalah ekonomi, dan dengan demikian menemukan resolusi untuk perang di Ukraina adalah prioritas yang lebih tinggi.

Selain itu, Jerman tidak akan menyerahkan sistem Patriotnya ke Ukraina karena tidak ingin kehilangan senjata ini.

Jika sistem Patriot Jerman memasuki Ukraina, kemungkinan besar mereka akan dihancurkan oleh tembakan artileri atau serangan udara Rusia.

Rusia sebelumnya mengirim catatan ke negara-negara NATO karena pengiriman senjata mereka ke Ukraina.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mencatat setiap pengiriman senjata ke Ukraina akan menjadi sasaran serangan Rusia.

Kementerian Luar Negeri Rusia juga memperingatkan negara-negara NATO mereka bermain api dengan memasok senjata ke Ukraina.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, menegaskan pasokan senjata barat ke Ukraina tidak berkontribusi pada keberhasilan negosiasi Moskow dan Kiev.

Menurut Jaroslaw Adamowski, koresponden Defense News Polandia, perkembangan terakhir dengan Berlin telah mengungkap perbedaan dalam partai Hukum dan Keadilan yang berkuasa di negara itu.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan