Kamis, 28 Agustus 2025

Gunung Api Mauna Loa di Hawaii Meletus, Ini 5 Hal yang Perlu Diketahui

Mauna Loa di Hawaii, gunung berapi terbesar di dunia, meletus setelah hampir 40 tahun. Ini 5 hal yang perlu diketahui.

RONIT FAHL / AFP
Mauna Loa meletus untuk pertama kalinya sejak 1984 di Pulau Hawaii, pada 28 November 2022. Gunung berapi aktif terbesar di dunia meletus untuk pertama kalinya dalam 40 tahun, memuntahkan lahar dan abu panas. Ini 5 hal yang perlu diketahui. 

Lava adalah salah satu risiko bahaya yang ditimbulkan letusan gunung Mauna Loa.

Batuan cair itu dapat menutupi rumah, pertanian, atau lingkungan sekitar, tergantung ke mana ia mengalir.

Namun untuk saat ini, lahar tidak mengancam rumah atau komunitas mana pun dan tidak ada perintah evakuasi yang dikeluarkan.

Lava dari zona keretakan timur laut kemungkinan akan memakan waktu setidaknya seminggu untuk mencapai daerah berpenduduk, memberikan waktu bagi orang untuk mengungsi jika diperlukan.

Risiko lainnya adalah gas vulkanik.

Mauna Loa memuntahkan sulfur dioksida dan gas vulkanik lainnya yang membentuk asap vulkanik, atau vog, saat bercampur dengan uap, oksigen, dan debu di hadapan sinar matahari.

Gas-gas tersebut muncul dalam konsentrasi tertinggi di area sekitar kawah puncak atau ventilasi.

Tapi vog bisa menyebar ke seluruh Big Island dan bahkan menyebar ke pulau-pulau lain di negara bagian itu.

Vog dapat menyebabkan mata terbakar, sakit kepala, dan sakit tenggorokan pada orang sehat.

Akibatnya, pejabat kesehatan negara bagian mendesak masyarakat untuk mengurangi olahraga di luar ruangan dan aktivitas lain yang menyebabkan sesak napas.

Partikel kaca juga dapat terbentuk ketika lahar panas meletus dari celah dan mendingin dengan cepat.

Partikel-partikel itu diberi nama "rambut Pele" dan "air mata Pele", diambil dari nama dewi gunung berapi Hawaii.

Partikel-partikel tersebut cenderung tidak bergerak jauh dari lubang vulkanik, dan tidak akan mengancam banyak orang, kata Aaron Pietruszka, spesialis di departemen ilmu bumi Universitas Hawaii.

"Partikel itu benar-benar terlihat seperti helai rambut. Dan di situlah cairan lahar yang tertiup angin membuat helaian yang panjang dan tipis," kata Pietruszka.

5. Seberapa signifikan emisi gas rumah kaca Mauna Loa?

Mauna Loa melepaskan sekitar 15.000 ton karbon dioksida per hari selama letusan tahun 1984, menurut data US Geological Survey.

Jumlah setara dengan emisi tahunan dari 2.400 kendaraan sport.

Para ilmuwan mengatakan gabungan semua gunung berapi di Bumi memancarkan kurang dari 1 persen karbon dioksida yang dihasilkan manusia setiap tahun.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan