Minggu, 24 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Dubes AS Julianne Smith : Stok Senjata Semua Anggota NATO Menipis

Dubes AS untuk NATO Julianne Smith mengungkapkan stok senjata di gudang anggota NATO menipis karena dikirim ke Ukraina.

AFP/ALAIN JOCARD
Seorang tentara Prancis mengambil bagian dalam latihan besar sebagai bagian dari operasi EFP (Enhance forward presence) NATO di kamp tentara Tapa Estonia dekat Rakvere, pada 6 Februari 2022. (Photo by ALAIN JOCARD / AFP) 

Gelombang terbaru serangan rudal Rusia terjadi pada 5 Desember setelah pesawat tak berawak Ukraina menargetkan lapangan udara Rusia di Saratov dan Ryazan.

Kiev telah berulang kali meminta negara-negara barat untuk memasoknya dengan kemampuan pertahanan udara.

Pada Senin, Kelompok Tujuh (G7), yang mencakup pendukung barat paling menonjol di Kiev, mengisyaratkan mereka berencana fokus menyediakan sistem pertahanan udara bagi Ukraina.

Namun, pada Minggu, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengatakan bantuan keamanan blok tersebut ke Kiev telah menghabiskan persediaannya.

AS Hadapi Masalah Produksi 

AS tampaknya mengalami masalah yang sama, dengan CNN melaporkan bulan lalu Departemen Pertahanan kehabisan beberapa sistem senjata canggih dan amunisi untuk diberikan ke Kiev.

Moskow telah berulang kali memperingatkan barat pengiriman senjata ke Ukraina hanya akan memperpanjang konflik.

Pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan barat secara de-facto telah mengubah Ukraina menjadi koloni dan menggunakan Ukraina sebagai umpan meriam melawan Rusia.

Perkembangan lain terkait bantuan militer, Swedia menegaskan mereka tidak bermaksud menyediakan jet tempur canggih Saab JAS 39 Gripen kepada Ukraina.

Penegasan disampaikan Menteri Pertahanan Swedia Pol Jonson. Kiev sebelumnya mengatakan ingin menerima pesawat modern dari pendukung baratnya, termasuk Stockholm.

Berbicara pada konferensi pers bersama dengan timpalannya dari Ukraina, Aleksey Reznikov, di Odessa, Jonson diminta mengomentari apakah jet Gripen dapat digunakan Kiev.

“Tidak ada rencana dalam waktu dekat untuk mengirim Gripen ke Ukraina. Saya ingin mengklarifikasi itu, tapi menurut saya itu pesawat yang sangat bagus,” katanya.

Reznikov tidak memberikan komentar lanjutan. Pada wawancara Oktober dengan Politico, dia mengungkapkan harapan Kiev pada akhirnya akan mendapatkan perangkat canggih dari barat.

“Saya yakin (pengiriman) jet tempur seperti F-16, F-15, atau Gripen dari Swedia juga akan dimungkinkan,” kata Reznikov saat itu.

Pada akhir November, anggota parlemen Swedia Magnus Jacobsson men-tweet jika Ukraina ingin membeli JAS Gripen, kami harus mengiyakan.

Gripen
Gripen (net)
Halaman
1234
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan