Sabtu, 23 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Dubes AS Julianne Smith : Stok Senjata Semua Anggota NATO Menipis

Dubes AS untuk NATO Julianne Smith mengungkapkan stok senjata di gudang anggota NATO menipis karena dikirim ke Ukraina.

AFP/ALAIN JOCARD
Seorang tentara Prancis mengambil bagian dalam latihan besar sebagai bagian dari operasi EFP (Enhance forward presence) NATO di kamp tentara Tapa Estonia dekat Rakvere, pada 6 Februari 2022. (Photo by ALAIN JOCARD / AFP) 

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyerukan lebih banyak produksi, karena banyak ahli menunjukkan bahwa persediaan Pentagon pun tidak terbatas.

Sementara itu, Rusia telah menggenjot produksi pertahanannya sendiri, terutama tank, misil, dan amunisi artileri.

Ukraina Kehabisan Stok Rudal

Media Inggris Financial Times (FT) mengungkapkan, militer Ukraina kini mulai kehabisan stok senjata untuk melawan serangan Rusia.

Kiev mulai merasakan kekurangan kemampuan anti-udara tanpa adanya restocking senjata yang memadai.

Media terkemuka itu mengutip pernyataan seorang pejabat senior Ukraina, dan beritanya dipublikasikan Selasa (13/12/2022). Situs media Russia Today turut menyitir berita FT di hari yang sama.

Ukraina terutama disebut kehabisan pasokan amunisi dan suku cadang untuk sistem pertahanan udara S-300 dan system rudal Buk era Soviet.

Kedua sistem rudal pertahanan udara itu digunakan untuk melawan serangan Rusia yang mengincar infrastruktur energi negara Ukraina.

Juru bicara Angkatan Udara Ukraina, Kolonel Yury Ignat, mengatakan unit pertahanan udaranya biasanya menembakkan dua rudal S-300 atau Buk saat serangan rudal Rusia datang.

Cara itu dilakukan untuk meningkatkan kemungkinan pencegatan rudal. Namun, ini menimbulkan tantangan tertentu, karena Ukraina tidak mungkin mendapatkan rudal tambahan untuk sistem ini.

Rudal kedua sistem itu diproduksi di Rusia. Sementara itu, menemukan stok yang tersedia di tempat lain terbukti sulit.

Ignat melanjutkan dengan menyatakan sementara Kiev menerima sistem pertahanan udara modern dari pendukung baratnya.

Ukraina akan membutuhkan ratusan senjata semacam itu untuk menggantikan persenjataannya yang sudah tua.

“Kami tidak punya pilihan lain selain beralih ke jenis senjata ini karena senjata Soviet (19)70-an dan (19)80-an keduanya… usang dan musuh menghabiskannya setiap hari,” katanya.

Rusia mulai menargetkan fasilitas energi Ukraina pada awal Oktober setelah menuduh Kiev menyerang infrastruktur kritisnya, termasuk Jembatan Krimea yang strategis.

Halaman
1234
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan