Selasa, 26 Agustus 2025

Populer Internasional: Badai Salju di Jepang Tewaskan 17 Orang - Lonjakan Tajam Covid-19 di China

Rangkuman berita populer internasional, di antaranya badai salju di Jepang hingga lonjakan tajam Covid-19 di China.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Salma Fenty
Kolase Tribunnews
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya badai salju di Jepang hingga lonjakan tajam Covid-19 di China. 

Austria Press Agency melaporkan, tepat sebelum pukul 01.00 pada Senin (26/12/2022), kepolisian mengonfirmasi bahwa 10 pemain ski yang dilaporkan hilang telah ditemukan.

Pihak berwenang mengatakan empat orang terluka, termasuk seorang pria yang terkubur diselamatkan dan diterbangkan ke rumah sakit daerah Inssbruck dengan luka serius.

Enam lainnya tidak terpengaruh oleh longsoran salju.

"Dapat diasumsikan bahwa tidak ada lagi orang yang hilang," papar pernyataan pihak berwenang.

Dilansir The Guardian, longsor terjadi di gunung Trittkopf setinggi 2.700 meter (9.000 kaki) antara Zuers dan Lech am Arlberg.

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 15.00 waktu setempat pada Minggu.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Covid-19 Melonjak Tajam di China, 37 Juta Orang Diduga Terinfeksi dalam Seminggu 

Seorang petugas kesehatan mengambil sampel swab dari seorang wanita untuk menguji virus corona Covid-19 di Shanghai pada 18 Desember 2022. (Photo by HECTOR RETAMAL / AFP)
Seorang petugas kesehatan mengambil sampel swab dari seorang wanita untuk menguji virus corona Covid-19 di Shanghai pada 18 Desember 2022. (Photo by HECTOR RETAMAL / AFP) (AFP/HECTOR RETAMAL)

Hampir 37 juta orang di China diperkirakan telah terinfeksi virus Covid-19 dalam satu hari minggu terakhir. 

Menurut Aljazeera.com sekitar 18 persen dari populasi negara itu, 248 juta orang kemungkinan besar tertular virus dalam 20 hari pertama bulan Desember.

China mengalami lonjakan dramatis dalam kasus virus corona sejak mencabut kebijakan nol-Covid yang kontroversial disusul dengan protes yang meluas dalam beberapa pekan terakhir. 

Di bawah kebijakan nol-Covid, otoritas negara menempatkan seluruh kota di bawah penguncian jika mereka melaporkan beberapa kasus.

Kini, setelah sebagian besar pembatasan itu dicabut, China juga telah menghentikan kebijakan pengujian massal dan tidak lagi melaporkan kasus tanpa gejala.

Hal ini menyebabkan kekhawatiran akan infeksi yang meluas di antara populasi yang sebagian besar tidak terpapar virus.

BACA SELENGKAPNYA >>>

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan