Menlu Blinken Tunda Kunjungan ke Beijing Setelah Terdeteksi Balon Mata-mata China di Langit AS
Menlu AS Antony Blinken dilaporkan telah menangguhkan perjalanannya ke China setelah terdeteksi balon mata-mata diduga milik China di atas langit AS.
Penulis:
Fitri Wulandari
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken dilaporkan telah menangguhkan perjalanannya ke China pada akhir pekan ini.
Hal ini terkait dengan deteksi balon mata-mata yang diduga milik China dan berada di atas langit AS.
Seorang pejabat senior AS mengatakan bahwa Blinken tidak ingin membesar-besarkan situasi dengan membatalkan perjalanan sepenuhnya.
Blinken juga tidak ingin masalah balon mendominasi pertemuannya dengan para pemimpin China.
Baca juga: Tur Timur Tengah, Menlu AS Antony Blinken Tiba di Israel setelah Berkunjung ke Mesir
Dikutip dari laman Sputnik News, Sabtu (4/2/2023), pejabat tersebut tidak memberikan tanggal alternatif terkait kunjungan itu, hanya mengatakan bahwa itu akan terjadi saat 'kondisinya tepat'.
Pihak China pun belum memberikan tanggapan atas berita tersebut.
Sebelumnya Blinken dijadwalkan mengunjungi China pada hari Minggu dan Senin ini.
Dia akan bertemu dengan beberapa pejabat tinggi China, termasuk Presiden Xi Jinping, Menteri Luar Negeri Qin Gang serta pejabat kebijakan luar negeri tertinggi Partai Komunis Wang Yi.
Balon mata-mata ini pertama kali dilaporkan di atas negara bagian AS, Montana pada Kamis lalu.
Ini merupakan lokasi dari banyak silo rudal nuklir AS, mendorong beberapa tindakan pencegahan yang harus diambil oleh Angkatan Udara (AU) AS.
Namun Pentagon mengatakan balon itu terbang sangat tinggi, sehingga 'tidak menimbulkan ancaman militer atau fisik'.
Ia pun memutuskan untuk tidak menembak jatuh.
Baca juga: China Sebut akan Selidiki Laporan Balon Mata-mata yang Terbang di AS
Kendati demikian, AS juga meyakini balon itu melakukan pengintaian namun tidak menjelaskan jenis informasi apa yang dapat dikumpulkan oleh balon itu.
Kementerian Luar Negeri China pada Jumat kemarin mengkonfirmasi bahwa balon itu memang milik China, namun mengatakan bahwa itu milik sipil, bukan militer.
Maduro Tantang Trump: Bawa Ribuan Tentara, AS Tetap Tak Akan Bisa Taklukkan Venezuela |
![]() |
---|
10 Bidang Pekerjaan yang Paling Rentan Terhadap Stres dan Depresi, Adakah Profesimu? |
![]() |
---|
Lionel Messi Ketakutan, Butuh Setengah Babak La Pulga Lepaskan Kekuatan Terbaik |
![]() |
---|
Fakta Hasil Perempat Final Kejuaraan Dunia BWF 2025: 2 Medali Milik China, Korea Rebut 1 |
![]() |
---|
Fakta Hasil 8 Besar Kejuaraan Dunia BWF 2025: China Kirim 2 Wakil ke Semifinal, Korea Jaga Gengsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.