Senin, 11 Agustus 2025

Gempa di Turki

20 Napi ISIS Melarikan Diri setelah Gempa Menerjang Suriah

Sebanyak 20 napi yang diyakini dari kelompok ISIS, melarikan diri dari penjara setelah gempa besar melanda Suriah.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Daryono
The Guardian
Korban meninggal dalam gempa bumi besar dengan magnitudo 7,8 skala Richter (SR) dan gempa susulannya terus bertambah. - Setelah gempa menerjang Turki dan Suriah, sebanyak 20 napi yang diyakini dari kelompok ISIS, telah melarikan diri dari penjara di Suriah. 

TRIBUNNEWS.COM - Setelah gempa besar menerjang Turki dan Suriah, sebanyak 20 napi telah melarikan diri dari penjara.

Dikutip dari AFP, seorang sumber mengatakan, 20 tahanan penjara di Suriah melarikan diri setelah gempa merusak fasilitas tersebut.

Penjara di Kota Rajo dekat perbatasan Turki menampung sekitar 2.000 narapidana, dengan sekitar 1.300 di antaranya diduga pejuang ISIS.

Penjara tersebut, kata sumber itu, juga menampung pejuang dari pasukan pimpinan Kurdi.

"(Para) narapidana mulai memberontak dan menguasai bagian-bagian penjara."

"Sekitar 20 tahanan melarikan diri yang diyakini sebagai militan ISIS," ujar sumber tersebut.

Baca juga: Total Korban Tewas di Turki dan Suriah Kian Bertambah, Kini Tembus 5.000 Orang

Kota Aleppo jadi Daerah Paling Parah

Kota Aleppo yang dilanda perang di Suriah adalah salah satu tempat yang terkena dampak gempa mematikan.

Dikutip dari BBC, lebih dari 1.600 orang telah dilaporkan tewas sejauh ini di Suriah utara setelah gempa tersebut.

Tim penyelamat darurat mengatakan, banyak bangunan rusak atau hancur dan orang-orang terjebak di bawah reruntuhan.

Wilayah ini adalah rumah bagi jutaan pengungsi yang mengungsi akibat perang saudara.

Baca juga: Update Gempa Turki: Korban Tewas di Turki dan Suriah Mencapai Lebih dari 5.000 Orang

Kontrol Suriah utara dibagi antara pemerintah, pasukan yang dipimpin Kurdi, dan kelompok pemberontak lainnya.

Mereka tetap terlibat dalam konflik.

Bahkan sebelum gempabumi, situasi di sebagian besar wilayah itu sangat kritis, dengan cuaca yang sangat dingin, infrastruktur yang runtuh, dan wabah kolera yang menyebabkan kesengsaraan bagi banyak orang yang tinggal di sana.

Sebagian besar Aleppo hancur dalam perang saudara, yang pecah pada 2011 ketika pemberontakan damai melawan Presiden Bashar al-Assad berubah menjadi kekerasan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan