Rabu, 20 Agustus 2025

Jalur Sutera yang Digagas China Dikhawatirkan Jadi Jebakan Utang Bagi Negara Berkembang

Belt and Road Initiative atau Jalur Sutera dan Jalur Maritim Abad ke-21 dicanangkan Presiden Xi Jinping pada tahun 2013 dan diluncurkan pada 2014.

Editor: Hasanudin Aco
China Daily
Mimpi China di Belt Road Initiative (BRI) yakni prakarsa baru China untuk memperluas jaringan perdagangan global. 

Bunga rendah dan kemudahan memperoleh dana untuk membangun infrastruktur yang ditawarkan Beijing, justru membuat banyak negara terbebani karena tanpa atau dengan sadar, mereka terjebak hutang China yang harus mereka bayar dengan mahal.

Deretan negara yang dinilai "terjebak" dalam utang China diantaranya adalah Laos, Pakistan, Sri Lanka, serta puluhan negara kecil di Afrika.

Pada periode 2006-2019, China menanamkan investasi senilai US$ 12,1 miliar dalam pembangunan infrastruktur Sri Lanka.

Termasuk di dalamnya adalah membangun Pelabuhan Hambantota yang dikritik lawan politik President Mahinda Rajapaksa karena dinilai berbau nepotisme.

Beban utang dan krisis ekonomi serta politik membuat Sri Lanka tak mampu membayar kewajibannya.

Sri Lanka sudah dinyatakan default karena tak mampu membayar bunga utang senilai US$ 73 juta pada Mei lalu.

Selain Sri Lanka, ada Laos dan Pakistan yang kini menjadi sorotan karena terancam default dan banyak berhutang ke China.

“Ibarat candu, jebakan utang China akan membuat negara yang menggunakannya ‘terjajah’. Lihat saja Srilanka,” pungkas AB Solissa.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan