Penembakan massal di sekolah dasar Nashville AS, 'motif pelaku kemungkinan dilandasi kebencian', kata polisi
Kepala kepolisian Nashville, John Drake, mengatakan motif pelaku melakukan serangan ke Sekolah Dasar Covenant, AS, kemungkinan dilandasi…
Kepala kepolisian Nashville, John Drake, mengatakan motif pelaku melakukan serangan ke Sekolah Dasar Covenant, AS, kemungkinan dilandasi oleh "kebencian", tapi tidak menjelaskan lebih rinci.
Drake berkata, pelaku "menarget para siswa secara acak, siapa saja yang didapat maka dia akan menembakkan peluru".
Sejauh ini polisi mengidentifikasi pelaku bernama Audrey Hale, berusia 28 tahun dan merupakan seorang transgender.
Polisi juga menyebut, pelaku pernah bersekolah di sana.
Dalam melakukan aksinya, Audrey Hale diduga masuk ke sekolah Kristen swasta itu secara paksa, yakni dengan menembak salah satu pintu.
"Dia [pelaku] memiliki dua senjaya 'serbu' dan pistol yang dibeli secara ilegal," ujar polisi Nashville.
Hingga kini, polisi setempat masih mencari tempat tinggal pelaku di Brightwood Avenue.
Pasalnya dia diduga menyasar target lain, namun bukan sekolah. Hanya saja, pelaku mengurungkan niatnya lantaran penjagaan keamanan di lokasi kedua terlalu ketat.
Siapa saja korban penembakan di sekolah itu?
Kepolisian Nashville telah mengidentifikasi setidaknya ada enam korban penembakan di Sekolah Dasar Covenant yang terjadi pada Senin pagi.
Para korban terdiri dari tiga anak-anak, dan tiga orang dewasa di antaranya Evelyn Dieckhaus (9 tahun), Hallie Scruggs (9 tahun), William Kinney (9 tahun).
Kemudian Cynthia Peak (61 tahun), Katherine Koonce (60 tahun), dan Mike Hill (61 tahun).
Dalam keterangannya kepada media, polisi mengaku pertama kali menerima laporan mengenai peristiwa penembakan pada pukul 10:13 waktu setempat.
Insiden penembakan itu berlangsung di "area seperti lobi" di lantai dua sekolah.
Pelaku dilaporkan tewas akibat tertembak pada pukul 10:27 waktu setempat.
Belakangan polisi membagikan gambar dari lokasi kejadian perkara yang menunjukkan posisi pelaku ketika polisi tiba.
Menurut keterangan polisi, pelaku menembaki kendaraan polisi saat petugas mencoba mendekat. Tembakan yang dilontarkan pelaku disebut mengenai kaca depan mobil.
Aksi saling tembak itu, klaim polisi, berakhir dalam 14 menit setelah penyerangan berlangsung hingga kemudian polisi menyerbu gedung sekolah itu dan akhirnya menembak pelaku.
Rencanya polisi bakal merilis rekaman video baku tembak tersebut.
Saksi mata: 'Suara tembakan sangat kencang'
Seorang warga yang tinggal di dekat Sekolah Dasar Covenant mengira suara telusan itu berasal dari atap.
Tetapi begitu melihat helikopter, Kathy Thoreson, menyadari suara itu bukan berasal dari pekerja yang sedang membenahi loteng.
"Sekitar delapan atau sepuluh tembakan yang sangat keras," katanya kepada stasiun televisi ABC.
"Saya punya empat cucu di sini," katanya sambil menangis. "Saya sedikit bersyukur hal itu tidak terjadi pada mereka, tapi saya sangat sedih melihat para orangtua dan anak-anak itu."
"Ini sangat tragis. Jarak rumah dan sekolah itu hanya dua blok. Penyerangan seperti ini bisa terjadi di sekolah manapun. Sangat tragis, sungguh."
Korban digambarkan sebagai 'orang suci'
Seorang ibu dari dua anak yang bersekolah di SD Covenant menyebut salah satu korban yang diketahui bernama Katherine Koonce (61 tahun) sebagai 'orang suci'.
Koonce merupakan Kepala Sekolah di sana.
"Dia melakukan banyak hal untuk anak-anak," katanya kepada BBC melalui Facebook.
"Dan sekarang dia memberikan nyawanya untuk melindungi mereka."
"Dia mengenal tiap-tiap nama murid. Dia suka membantu para siswa ketika keluarga anak-anak tidak mampu membelikan perlengkapan."
Sekolah Dasar Covenant memiliki 200 siswa dari usia pra-sekolah hingga kelas enam.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.