Selasa, 28 Oktober 2025

Di Balik Penutupan Pemerintah Amerika Serikat: Sejarah Terulang, Republik dan Demokrat Saling Tuding

AS tinggal beberapa jam lagi menuju penutupan pemerintah pertamanya dalam tujuh tahun terkahir karena Kongres gagal mengesahkan RUU pendanaan

https://trumpwhitehouse.archives.gov/
GEDUNG PUTIH AS - Foto ini diambil dari laman https://trumpwhitehouse.archives.gov/ pada Rabu (12/2/2025) yang menunjukkan foto Gedung Putih Amerika Serikat. Gedung Putih pada hari Selasa (11/2/2025) mengambil langkah yang memicu kontroversi. 

Di Balik Penutupan Pemerintah Amerika Serikat: Sejarah Terulang, Pertama dalam 7 Tahun

TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat pada Selasa (30/9/2025) waktu setempat atau Rabu (1/10/2025) WIB secara resmi mengalami penutupan pemerintahannya.

Ini menjadi penutupan pemerintah pertama AS dalam tujuh tahun terakhir.

Penutupan pemerintah AS atau government shutdown merupakan situasi di mana sebagian besar kegiatan pemerintah federal dihentikan karena Kongres gagal menyepakati anggaran pendanaan sebelum tenggat waktu yang ditentukan.

Baca juga: Amerika Kerahkan Pesawat Pemburu Kapal Selam di Perairan Baltik Pintu Masuk Rusia

Government shutdown bukan cuma istilah politik, karena dampaknya sangat nyata bagi jutaan warga dan pegawai negeri sipil AS (pegawai federal) 

Batas waktu penetapan anggaran pendanaan kegiatan pemerintah federal itu berakhir pada tengah malam tadi setelah secara dramatis Kongres AS gagal menemui kata sepakat.

"Meskipun telah dirundingkan di tahap akhir, Senat gagal mengajukan RUU pendanaan sementara, yang membuat ratusan ribu pegawai federal bersiap menghadapi situasi diliburkan dan layanan-layanan penting berisiko terganggu," tulis laporan WN, Rabu (30/9/2025).

Presiden AS, Donald Trump, sebelumnya memprediksi hal ini dengan mengatakan, "Kami mungkin akan mengalami penutupan pemerintah,".

Trump menyalahkan Partai Demokrat atas kebuntuan ini, menuduh mereka tunduk pada apa yang dia sebut sebagai "para maniak sayap kiri ekstrem".

Trump juga mengancam kalau dia akan menargetkan program-program progresif jika government shutdown terjadi berlarut-larut. 

Sementara itu, Partai Demokrat justru menuding Partai Republik, dengan mengatakan "mereka menjerumuskan rakyat Amerika ke dalam penutupan pemerintah".

Partai Republik dan Demokrat Saling Menyalahkan

Partai Republik, yang dipimpin oleh Pemimpin Mayoritas Senat, John Thune, dalam konferensi pers setelah Senat gagal meloloskan RUU pendanaan, menuduh Partai Demokrat sedang melancarkan konfrontasi politik.

"Kaukus Demokrat di Senat telah memilih untuk menutup pemerintahan demi RUU pendanaan yang bersih dan nonpartisan," kata Thune.

Dia mengklaim kalau hal ini dilakukan untuk terlibat dalam "konfrontasi" dengan Trump.

"Kelompok kepentingan sayap kiri dan anggota Demokrat sayap kiri menginginkan konfrontasi dengan presiden," katanya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved