Di Balik Penutupan Pemerintah Amerika Serikat: Sejarah Terulang, Republik dan Demokrat Saling Tuding
AS tinggal beberapa jam lagi menuju penutupan pemerintah pertamanya dalam tujuh tahun terkahir karena Kongres gagal mengesahkan RUU pendanaan
Di Balik Penutupan Pemerintah Amerika Serikat: Sejarah Terulang, Pertama dalam 7 Tahun
TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat pada Selasa (30/9/2025) waktu setempat atau Rabu (1/10/2025) WIB secara resmi mengalami penutupan pemerintahannya.
Ini menjadi penutupan pemerintah pertama AS dalam tujuh tahun terakhir.
Penutupan pemerintah AS atau government shutdown merupakan situasi di mana sebagian besar kegiatan pemerintah federal dihentikan karena Kongres gagal menyepakati anggaran pendanaan sebelum tenggat waktu yang ditentukan.
Baca juga: Amerika Kerahkan Pesawat Pemburu Kapal Selam di Perairan Baltik Pintu Masuk Rusia
Government shutdown bukan cuma istilah politik, karena dampaknya sangat nyata bagi jutaan warga dan pegawai negeri sipil AS (pegawai federal)
Batas waktu penetapan anggaran pendanaan kegiatan pemerintah federal itu berakhir pada tengah malam tadi setelah secara dramatis Kongres AS gagal menemui kata sepakat.
"Meskipun telah dirundingkan di tahap akhir, Senat gagal mengajukan RUU pendanaan sementara, yang membuat ratusan ribu pegawai federal bersiap menghadapi situasi diliburkan dan layanan-layanan penting berisiko terganggu," tulis laporan WN, Rabu (30/9/2025).
Presiden AS, Donald Trump, sebelumnya memprediksi hal ini dengan mengatakan, "Kami mungkin akan mengalami penutupan pemerintah,".
Trump menyalahkan Partai Demokrat atas kebuntuan ini, menuduh mereka tunduk pada apa yang dia sebut sebagai "para maniak sayap kiri ekstrem".
Trump juga mengancam kalau dia akan menargetkan program-program progresif jika government shutdown terjadi berlarut-larut.
Sementara itu, Partai Demokrat justru menuding Partai Republik, dengan mengatakan "mereka menjerumuskan rakyat Amerika ke dalam penutupan pemerintah".
Partai Republik dan Demokrat Saling Menyalahkan
Partai Republik, yang dipimpin oleh Pemimpin Mayoritas Senat, John Thune, dalam konferensi pers setelah Senat gagal meloloskan RUU pendanaan, menuduh Partai Demokrat sedang melancarkan konfrontasi politik.
"Kaukus Demokrat di Senat telah memilih untuk menutup pemerintahan demi RUU pendanaan yang bersih dan nonpartisan," kata Thune.
Dia mengklaim kalau hal ini dilakukan untuk terlibat dalam "konfrontasi" dengan Trump.
"Kelompok kepentingan sayap kiri dan anggota Demokrat sayap kiri menginginkan konfrontasi dengan presiden," katanya.
| Sanae Takaichi Jadi Perdana Menteri Jepang ke-104, Wanita Pertama Pimpin Negeri Sakura |
|
|---|
| Trump Ancam Hamas, Khalil al-Hayya Akui Sulitnya Evakuasi Sandera Israel |
|
|---|
| Bandingkan Amerika Serikat dengan Arab Saudi, Barcelona Malu tapi Mau ke Luar Negeri |
|
|---|
| Gencatan Senjata Berdarah: Israel Kembali Gempur Gaza, Tuduh Hamas Langgar Kesepakatan Damai Trump |
|
|---|
| LDP dan NIK Resmikan Koalisi Dukung Sanae Takaichi, Kisi-kisi Kabinet Mulai Terbentuk |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.