Jumat, 12 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Depleted Uranium Tak akan Bedakan Orang Ukraina dan Rusia, Hanya akan Meracuni Semua Orang

Helali menegaskan bahwa produk sampingan dari industri nuklir ini hanya akan 'meracuni tanah dan meracuni manusia'

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
Tangkapan Layar YouTube Kementerian Pertahanan Inggris
Awak tank Ukraina melihat cangkang uranium yang habis. Video dokumenter ini rilis pada Senin (27/3/2023), setelah awak tank Ukraina menyelesaikan latihan militer tank Challenger 2 di Inggris. 

 Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Krisis Ukraina saat ini bergerak semakin dalam, karena negara Barat berencana untuk memasok negara itu dengan cangkang uranium beracun dan Rusia pun mengutuk keras langkah tersebut.

Seorang Jurnalis Investigasi Amerika, Chris Helali meminta 'imperialis Amerika Serikat (AS)' untuk berhenti.

Ia menyoroti konsekuensi berbahaya dari penghasutan perang lebih lanjut ini.

Dikutip dari laman Sputnik News, Kamis (30/3/2023), pekan lalu, Menteri Pertahanan Negara Inggris Annabel Goldie menyatakan bahwa Inggris akan menyediakan amunisi depleted uranium (DU) dengan pengiriman tank Challenger 2 MBT mereka ke Ukraina.

Helali menegaskan bahwa produk sampingan dari industri nuklir ini hanya akan 'meracuni tanah dan meracuni manusia'.

"Sangat menyedihkan, melihat jenis penyebaran ini dan melihat jenis senjata yang digunakan dalam konflik yang hanya akan berdampak pada orang-orang yang tinggal di sana," kata Helali.

Baca juga: 18 Orang Tewas Terinfeksi Gas Beracun dari Kawasan Pabrik di Karachi Pakistan

Menurutnya, itu tidak akan mempengaruhi salah satu negara yang mendukung perang, perusahaan bisnis besar, pengusaha serta politisi dan pemimpin militer di negara Barat.

'Ini akan mempengaruhi orang miskin di tanah pertanian mereka yang miskin dan di desa miskin mereka yang akan memiliki konsekuensi jangka panjang dari jenis senjata ini," tegas Helali.

Helali pun meminta negara Barat memperhatikan nasib rakyat jelata.

Ia mencatat bahwa cangkang DU yang digunakan oleh militer AS telah menyebabkan ratusan ribu kasus berbagai penyakit, seperti cacat lahir dan kanker, serta meracuni tanah dan pertanian.

"Cangkang depleted uranium atau plutonium atau elemen radioaktif apapun yang mereka gunakan tidak membedakan Ukraina dan Rusia, tidak membedakan antara teman dan musuh. Itu meracuni semua orang," kata Helali.

Industri militer AS memproduksi berton-ton depleted uranium untuk digunakan dalam amunisi MBT dan IFV mereka.

Selongsong semacam itu lebih berat, oleh karena itu memiliki kemampuan penetrasi yang lebih baik.

Namun uranium beracun, mempengaruhi populasi lokal di mana amunisi semacam itu digunakan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan