Perundungan daring picu korban jiwa, perempuan muda di China bunuh diri setelah dirundung warganet
Budaya kolektivis dan kurangnya tekanan terhadap perusahaan media sosial untuk memastikan keselamatan pengguna telah menyebabkan perundungan
Peringatan: Artikel ini mengandung konten bunuh diri. Kebijaksanaan pemirsa disarankan. Jika Anda dalam kondisi depresi atau memiliki kecenderungan bunuh diri, segera menghubungi layanan kesehatan jiwa di Puskesmas, Rumah Sakit terdekat, atau Halo Kemenkes dengan nomor telepon 1500567, SMS 081281562620, dan alamat email kontak@kemkes.go.id
Enam bulan setelah membagikan fotonya untuk merayakan keberhasilannya masuk sekolah pascasarjana bersama kakeknya yang berbaring di tempat tidur, Zheng Linghua meninggal dunia.
Dalam foto yang dia unggah ke media sosial China, Xiaohongshu, perempuan berusia 23 tahun dengan rambut merah muda ini tampak bersemangat.
Dia mengumumkan kepada dunia bahwa dia telah diterima untuk sekolah musik di East China Normal University.
“Kakek telah menjadi pilar yang mendukung saya sejak saya masih kecil… Salah satu motivasi saya mendaftar pascasarjana adalah agar kakek bisa melihat saya lolos, dan bangga dengan saya,” tulisnya.
Tetapi kegembiraan Zheng tidak berlangsung lama.
Dalam beberapa hari, dia menjadi sasaran perundungan daring. Fotonya dibagikan dengan tambahan keterangan palsu, bahkan sering kali menghinanya.
Dia menjadi sasaran ejekan tanpa henti. Beberapa memanggilnya “gadis malam” dan “roh jahat”.
Tidak jelas bagaimana Zheng meninggal, namun bulan lalu seorang temannya menyampaikan kabar itu di Xiaohongshu: “Karena perundungan daring dan di sekolah, kehidupan Zheng Linghua berakhir pada 23 Januari 2023”.
Pada saat perundungan di dunia maya terjadi di mana-mana, budaya kolektivis China dan kurangnya tekanan terhadap perusahaan media sosial untuk mengatasinya telah membuat perundungan daring merajalela.
Jajak pendapat terhadap lebih dari 2.000 pengguna media sosial di China menemukan bahwa sekitar empat dari 10 responden pernah mengalami beberapa bentuk pelecehan daring.
Sebanyak 16% korban juga memiliki pikiran untuk bunuh diri. Hampir setengahnya mengalami kecemasan, 42% mengalami insomnia, dan 32% mengalami depresi.
Zheng mulanya berencana mengkonfrontasi pelaku dengan tindakan hukum.
Salah satu unggahan di akun Weibo-nya pada September lalu menanyakan “bagaimana cara menuntut orang yang menyerang Anda dari balik layar?”
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.