Para Pengunjuk Rasa Bakar Restoran Mewah Favorit Presiden Emmanuel Macron di Paris
Sekitar 300 perusuh bentrok dengan polisi di luar restoran mewah yang terletak di Boulevard du Montparnasse yang ikonik di Kota Paris.
Penulis:
Fitri Wulandari
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Para pengunjuk rasa yang melakukan aksi protes terhadap kebijakan Reformasi Pensiun Emmanuel Macron membakar restoran Paris favorit presiden Prancis, La Rotonde.
Sekitar 300 perusuh bentrok dengan polisi di luar restoran mewah yang terletak di Boulevard du Montparnasse yang ikonik di Kota Paris pada Kamis lalu.
Hal ini dilaporkan media lokal, mengutip pihak berwenang.
Dikutip dari laman Russia Today, Sabtu (8/4/2023), batu, botol dan suar dilemparkan ke pasukan keamanan, yang kemudian menyebabkan awning merah bermerek di depan La Rotonde terbakar.
Baca juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron Gagal Ubah Pikiran Xi Jinping Soal Ukraina
Petugas pemadam kebakaran yang cepat tiba di lokasi langsung memadamkan kobaran api agar api tidak menyebar lebih jauh.
Perlu diketahui, Macron memilih La Rotonde untuk merayakan kemenangannya dalam Pemilihan Presiden pada 2017.
Ia juga sering mengunjungi restoran mahal itu, bahkan sesekali makan di sana bersama para pemimpin asing.
Macron sebelumnya mengatakan kepada wartawan bahwa ia menyukai tempat itu selama tahun-tahun mahasiswanya.
Baru-baru ini, bistro tersebut sering menjadi sasaran lawan Macron, yang menyindirnya sebagai 'Presiden orang kaya'.
Pada Januari 2020, kebakaran yang terjadi di teras restoran itu berujung pada aksi penangkapan seorang anggota gerakan protes Rompi Kuning karena dicurigai melakukan pembakaran.
La Rotonde dibuka pada 1903 dan menjadi populer di kalangan intelektual kreatif di Paris antara dua perang dunia.
Restoran itu telah dikunjungi oleh orang-orang seperti Ernest Hemingway, Jean Cocteau, Guillaume Apollinaire, dan banyak tokoh lainnya.
Baca juga: Aksi Protes Besar-besaran Menentang Kebijakan Macron Terus Berlanjut
Sejak Januari 2023, Prancis dicengkeram oleh aksi protes besar-besaran dan seringkali disertai kekerasan karena masyarakat menentang keputusan pemerintahan Macron yang menaikkan batas usia pensiun dari 62 menjadi 64 tahun.
Ketegangan pun meningkat lebih lanjut pada bulan lalu setelah Macron menggunakan hak istimewa eksekutifnya untuk meloloskan Rancangan Undang-undang (RUU) Reformasi Pensiun tanpa pemungutan suara parlemen.
Menurut Kementerian Dalam Negeri Prancis, sekitar 57.000 orang berunjuk rasa di Paris pada Kamis lalu, yang merupakan hari kesebelas aksi protes nasional.
Serikat pekerja Konfederasi Buruh Umum (CGT) pun menempatkan kehadiran yang jauh lebih tinggi yakni sekitar 400.000 pengunjuk rasa.
Helikopter Prancis Jatuh Saat Ambil Air untuk Padamkan Kebakaran |
![]() |
---|
Timnas Voli Indonesia Gagal ke 16 Besar Piala Dunia Voli U21 2025 Putra usai Kalah dari Prancis 3-0 |
![]() |
---|
Hasil Piala Dunia Voli U21 2025 Putra: Indonesia Kalah dari Prancis di Set I, Tiket 16 Besar Sulit |
![]() |
---|
Dejavu Kekalahan Olimpiade, Anthony Ginting Langsung Ambyar di Kejuaraan Dunia BWF 2025 |
![]() |
---|
Hotman Paris Mengaku Tak Kenal dengan Dwi Hartono, Terduga Otak Pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.