Apa yang terjadi di Sudan: Perang bintang paramiliter dan militer yang mengakibatkan nyaris 100 tewas dan ribuan luka-luka
Perang Sudan merupakan buah dari perebutan kekuasaan yang ganas di dalam kepemimpinan militer.
Para diplomat telah mendesak kedua belah pihak untuk melakukan gencatan senjata.
Siapakah Pasukan Pendukung Cepat alias RSF?
Pasukan paramiliter RSF dibentuk pada 2013, yang berawal dari milisi Janjaweed. Pasukan ini terkenal kejam saat menghadapi kelompok pemberontak di Darfur.
Sejak itu, Jenderal Dagalo membangun pasukan yang kuat. Pasukan ini juga terlibat dalam konflik di Yaman dan Libia, termasuk mengendalikan sejumlah pertambangan emas di Sudan.
RSF juga diduga melakukan pelanggaran HAM, termasuk pembantaian lebih dari 120 pengunjuk rasa pada Juni 2019.
Pasukan yang begitu kuat di luar instansi militer ini dilihat sebagai sumber ketidakstabilan negara.
Mengapa militer yang bertanggung jawab?
Pertempuran ini merupakan episode terbaru dalam krisis politik Sudan menyusul penggulingan Presiden Omar al-Bashir pada 2019 - yang telah lama berkuasa.
Saat itu terjadi unjuk rasa besar-besaran di jalanan. Mereka menuntut Omar al-Bashir berhenti memerintah setelah hampir tiga dekade berkuasa. Militer dalam hal ini ikut melakukan kudeta.
Namun, warga sipil terus menuntut partisipasi dalam rencana menuju pemerintahan yang demokratis.
Pemerintahan bersama militer-sipil kemudian dibentuk, tapi digulingkan lagi dalam kudeta lainnya pada Oktober 2021.
Dan sejak itu, persaingan antara Jenderal Burhan dan Jenderal Dagalo semakin menjadi-jadi.
Kesepakatan kerangka kerja untuk mengembalikan kekuatan ke tangan sipil telah disepakati Desember lalu, tapi pembicaraan mengenai rinciannya telah gagal.
Apa yang terjadi sekarang?
Jika pertempuran berlanjut, ini bisa memecah belah negara dan memperburuk pergolakan politik.
Kalangan diplomat, yang memainkan peran penting dalam upaya mendesak kembalinya pemerintahan sipil, akan putus asa mencari cara agar kedua jenderal itu mau saling bicara.
Sementara itu, warga sipil di Sudan yang akan menanggung periode ketidakpastian lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.