Perang Saudara di Sudan
Krisis Sudan: Gencatan Senjata Diperpanjang, Namun Pertempuran Terus Berlanjut
Meski ada perpanjangan gencatan senjata tambahan, ada laporan yang menyatakan bahwa pertempuran sengit terus berlangsung di ibu kota Sudan, Khartoum.
Penulis:
Fitri Wulandari
Editor:
Theresia Felisiani
Menteri Luar Negeri di bekas pemerintahan sipil, Maryam al-Sadiq al-Mahdi mengatakan dari rumahnya di Khartoum bahwa meskipun ada gencatan senjata, warga sipil masih hidup dalam ketakutan.
"Apa yang mereka sebut gencatan senjata tidak ada hubungannya dengan apa yang terjadi, pengeboman oleh pesawat berlangsung hampir sepanjang hari dan malam," kata Maryam.
Pertempuran juga dilaporkan terjadi di wilayah Darfur barat dan provinsi lainnya.
Sedikitnya 512 orang tewas dalam pertempuran tersebut dan hampir 4.200 terluka, meskipun jumlah kematian sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi.
Baca juga: Kekerasan di Sudan dan Dilema Negara Barat
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pihaknya memperkirakan akan ada 'lebih banyak lagi' kematian akibat wabah penyakit dan kurangnya layanan kesehatan di negara itu.
Pejabat kesehatan menyampaikan bahwa sebagian besar rumah sakit di daerah konflik tidak berfungsi, dan lebih dari 60 persen fasilitas kesehatan di Khartoum tidak aktif.
Kepala Komite Penyelamatan Internasional dan mantan Menteri Luar Negeri Inggris, David Miliband mengatakan bahwa masyarakat internasional kini dalam bahaya.
Mereka cenderung mengabaikan krisis yang lebih luas di Sudan karena terburu-buru mengevakuasi Warga negara Asing (WNA).
"Fakta bahwa selama 10 hari terakhir hampir semua liputan media dan sebagian besar perhatian politik telah menyoroti evakuasi ribuan orang dan bukan pada kebutuhan untuk jutaan orang. Tentu saja nyawa ribuan orang yang harus dievakuasi itu penting, tapi bagaimana dengan 45 juta orang yang tersisa," tegas Miliband.
Miliband menjelaskan bahwa Sudan memiliki 15 juta orang yang membutuhkan bantuan kemanusiaan.
"Dan saya pikir bagian dari seruan kami hari ini sebagai Komite Penyelamatan Internasional adalah untuk mengatakan 'jangan jatuh ke dalam perangkap berpikir bahwa begitu ribuan orang dievakuasi, masalahnya selesai'," jelas Miliband.
Sebuah pernyataan militer Sudan yang dikutip kantor berita Reuters mengatakan bahwa pihaknya telah menguasai sebagian besar wilayah Sudan, namun 'situasinya agak rumit di beberapa bagian ibu kota'.
Negara asing termasuk Inggris, telah mendesak warganya untuk meninggalkan Sudan secepat mungkin.
Berbicara pada Kamis malam, Jean-Pierre mendesak orang Amerika untuk pergi dari negara itu dalam 24 jam ke depan.
Evakuasi terus berlanjut, namun banyak orang asing masih terjebak di Sudan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.