Selasa, 2 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Beri Alasan Putusnya Hubungan dengan Barat dan Awal Perang Ukraina

Juru bicara Rusia, Dmitry Peskov, beri alasan putusnya hubungan dengan Barat dan awal perang Ukraina. Ia mengatakan Barat lakukan beberapa kesalahan.

Afiliasi Pemerintah Rusia/RT
Juru bicara Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov mengatakan sejumlah alasan putusnya hubungan Rusia dengan beberapa negara Barat, termasuk AS, NATO dan UE. Peskov juga menyebut Barat memicu perang di Ukraina. 

Ia juga mengaitkan permasalahan ini dengan kudeta di Ukraina pada 2014.

“Negara-negara Baratlah yang mengorganisir kudeta (Maidan) di Ukraina pada 2014, di jantung Eropa,” jelas Dmitry Peskov.

“Mereka mungkin sudah lupa, jadi kami terus mengingatkan mereka," lanjutnya.

Pasukan Ukraina mengendarai tank di jalan di wilayah timur Ukraina Donbas pada 21 Juni 2022.
Pasukan Ukraina mengendarai tank di jalan di wilayah timur Ukraina Donbas pada 21 Juni 2022. (Anatolii Stepanov / AFP)

Baca juga: Jurnalis Prancis Tewas dalam Serangan Roket Rusia di Ukraina

Dia mengemukakan fakta, diplomat AS Victoria Nuland membagikan kue-kue kepada para pengunjuk rasa Maidan.

Peskov juga mengingatkan bagaimana pemerintah Jerman, Prancis, dan Polandia memberikan jaminan kepada Presiden Yanukovich di Ukraina soal kudeta, kemudian diinjak-injak.

“Negara bagian yang sama menutup mata mereka selama delapan tahun, sementara rezim Kiev menggunakan tank dan artileri melawan rakyatnya sendiri,” kata Dmitry Peskov.

“Mereka memanggil orang-orang yang menentang kudeta separatis dan membom serta membunuh mereka."

"Negara-negara yang sama menolak untuk mengatakan sepatah kata pun untuk mengutuk rezim Kiev, dan kemudian menolak untuk berbicara dengan Presiden Putin ketika dia mengusulkan kesepakatan tentang jaminan keamanan untuk Rusia,” katanya kepada media ATV.

Menurutnya, peran Barat dalam kudeta itu membuat Ukraina semakin bersimpati pada Barat, yang menyebarkan Rusophobia (anti-Rusia).

"Dengan Ukraina menjadi negara anti-Rusia dan berusaha untuk bergabung dengan NATO, Rusia terpaksa membela kepentingannya, dan nyawa rakyat Donbass," kata Dmitry Peskov.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan