“Bebaskan pilot Susi Air tanpa syarat” – Amnesty International menyerukan pembebasan pilot yang disandera dan diancam dibunuh TPNPB-OPM
Lembaga Amnesty International mendesak pembebasan 'tanpa syarat' pilot Susi Air, Philip Max Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan…
“Hak dia untuk hidup dan keluarga terus hak dia untuk bisa berpikir segala-galanya, itu semua akan dibatasi dengan cara itu, tapi kan sekarang dia sudah diancam,” kata Theo.
Menurut dia, pemerintah pusat seharusnya bisa melakukan negosiasi dengan pihak TPNPB-OPM seperti halnya mereka pernah melakukan negosiasi dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) beberapa tahun lalu.
“Jadi saya pikir yang pertama itu pemerintah pusat bisa melihat persoalan ini. Persoalan penyanderaan pilot itu, sehingga bisa membuka ruang dialog seperti Aceh. Kan Aceh bisa, lalu Papua tidak bisa ini kan sebenarnya Indonesia mampu melakukan dialog seperti Aceh,” kata Theo.
Ia merasa bahwa akan sulit jika Indonesia terus berupaya untuk melakukan operasi penyelamatan pilot dengan kemampuan mereka sendiri. Sebab, mereka menghadapi medan alam dan iklim yang sulit ditembus di wilayah Papua.
Oleh karena itu, ia menyarankan pemerintah Indonesia segera melibatkan pihak internasional dalam berdialog agar dapat menyelamatkan pilot yang disandera.
“Saya pikir pihak pemerintah internasional tidak akan terlibat semudah itu kalau pemerintah Indonesia tidak mengizinkan pihak internasional terlibat, itu akan susah,” kata dia.
Meski begitu, ia menilai pemerintah pusat masih ragu untuk melibatkan pihak internasional dalam negosiasi kemerdekaan Papua karena bisa saja merugikan posisi pemerintah Indonesia.
“Menko Polhukam juga berpikir kalau bicara soal dialog melibatkan internasional itu kemungkinan Papua bisa lepas dari NKRI, itu yang mungkin beliau pikir,” ujar Theo.
Bagaimana respons pemerintah terhadap tuntutan TPNPB-OPM?
Dalam Rapat Koordinasi Nasional pada Senin (29/05), Mahfud MD mengatakan pemerintah masih mengupayakan segala cara untuk menyelamatkan Philip dari penyanderaan TPNPB-OPM.
Namun, ia juga menegaskan bahwa pemerintah tidak ingin melibatkan negara lain dalam penyelamatan pilot Susi Air itu.
“Itu ya kami tangani sendiri secara internal kami kebijakannya enggak boleh melibatkan negara lain.
“Apapun taruhannya tidak boleh internasional ke situ, karena kalau itu diiyakan, nanti akan merembet, ke PBB, ke mana. Ternyata ada ini, ada itu sehingga kita tolak setiap upaya campur tangan internasional yang disodorkan oleh LSM internasional yang datang ke kita," kata Mahfud kepada media.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz Kombes Donny Charles Go mengatakan bahwa tim gabungan TNI-Polri telah menempati sejumlah pos di daerah Ndugma dan sekitar. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan mempersempit ruang gerak kelompok penyandera pilot.
Selain melanjutkan upaya pencarian pilot, mereka juga berkoordinasi dengan tim negosiasi yang dibentuk oleh pemerintah daerah agar dapat berunding dengan kelompok TPNPB-OPM.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.