Senin, 25 Agustus 2025

Mengapa tidak semua ASN bersemangat pindah ke IKN?

Pemerintah Indonesia berencana memindahkan ribuan aparatur sipil negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 2024 mendatang, tapi…

Presiden Jokowi berencana menggelar upacara peringkatan perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-79 RI pada 17 Agustus 2024 di IKN Nusantara, Sepaku. Karena itu, pekerjaan proyek IKN salah satunya mempersiapkan lapangan upacara bendara, kata Hendro.

Pemindahan ASN ‘akan menjadi tantangan tersendiri’

Pengamat kebijakan publik dari Universitas Gadjah Mada, Bayu Dardias Kurniadi, menilai bahwa menyiapkan seluruh infrastruktur dasar untuk menunjang kehidupan ASN di IKN pada 2024 “akan menjadi tantangan tersendiri”.

Ia mengingatkan bahwa sebagian besar proyek infrastruktur semasa pemerintahan Jokowi tidak selesai tepat waktu.

“Dan kalau misalnya Pak Jokowi berencana melakukan upacara 17 Agustus di IKN tahun depan, itu kok berisiko tinggi. Saya tidak mau mengatakan pesimis, tapi berisiko tinggi,” kata Bayu kepada BBC News Indonesia.

IKN, Bayu menjelaskan, adalah satu-satunya pemindahan ibu kota di seluruh dunia yang melintasi pulau.

Biasanya negara yang ingin mengganti ibu kota mencari kota terdekat dan kemudian mengembangkan kota baru seperti Malaysia ketika memindahkan pusat administrasi dari Kuala Lumpur ke Putrajaya atau Australia ketika membangun ibu kota Canberra.

Baca juga:

“Ada resource city yaitu kota besar yang yang menjadi penumpang dari ibu kota baru. Sementara di Indonesia ini lintas pulau, tidak ada kota terdekat yang mampu kecuali mungkin Balikpapan atau mungkin Samarinda, tapi itu pun juga bukan kategori mother city yang bisa memberikan suplai,” kata Bayu.

“Jadi risiko tinggi karena pertama kalinya ada ada ibu kota yang pindah ratusan kilometer menyeberangi lautan. Tapi apakah itu mungkin saya kira sangat mungkin karena itu sudah menjadi bagian dari pertimbangan dan pilihan kebijakan nasional kita. Hanya saja segala sesuatu harus dipikirkan dengan matang.”

Bayu menduga pemindahan ASN ke IKN akan dilakukan secara bertahap, mungkin tidak sebanyak yang direncanakan sebelumnya.

“Kalau orang Jawa bilang tim babat alas, tim pendahulu yang mungkin bayangan saya 5.000-10.000 maksimal itu yang mungkin bisa pindah ke IKN karena fasilitasnya belum ada,” kata Bayu.

Perihal ASN yang tidak mau dipindahkan, Bayu menilai itu hal yang wajar karena mereka harus meninggalkan zona nyamannya. Namun mereka akan sulit menolak karena sudah meneken kontrak bahwa mereka siap ditempatkan di manapun di seluruh Indonesia.

Senada, Iswinarto Setiaji dari BKN mengatakan pada prinsipnya ASN harus siap ditempatkan di mana saja.

“Kalau sudah diperintahkan ya harus siap menjalankan. Kalau tidak, ada konsekuensi disiplinnya,” ujarnya.

Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan