Senin, 25 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Penyelidikan Dugaan Sabotase Pipa Nord Stream, Jerman Temukan Bukti Mengarah ke Polandia

Penyelidik Jerman sedang mendalami bukti yang menunjukkan bahwa upaya sabotase aliran pipa Nord Stream mengarah ke Polandia.

Dok. Kementerian Pertahanan Denmark
Lokasi kebocoran pipa Nord Stream. - Penyelidik Jerman sedang mendalami bukti yang menunjukkan bahwa upaya sabotase aliran pipa Nord Stream mengarah ke Polandia. 

TRIBUNNEWS.COM - Penyelidik Jerman sedang mendalami bukti yang menunjukkan bahwa upaya sabotase aliran pipa Nord Stream mengarah ke Polandia, lapor WSJ, Sabtu (10/6/2023).

Laporan itu menduga bahwa Polandia menjadi pangkalan operasi untuk meledakkan pipa Nord Stream yang digunakan untuk mengirim gas dari Rusia melalui Laut Baltik.

Para penyelidik merekonstruksi pelayaran Andromeda selama dua minggu.

Sebagai catatan, Andromeda merupakan kapal pesiar sepanjang 15 meter yang diduga terlibat sabotase pipa Nord Stream 1 dan 2 pada September 2022 kemarin.

The Journal mengutip orang-orang yang mengetahui pelayaran tersebut sebagai indikasi bahwa kru sabotase telah menempatkan bahan peledak laut dalam di Nord Stream 1.

Kemudian mereka mengarahkan kapal ke jalur menuju Polandia.

Baca juga: Soal Pemboman Pipa Nord Stream, Diperkirakan Kelompok Pro-Ukraina Gunakan Ratusan Kilogram Peledak

Laporan itu menambahkan bahwa Jerman sedang mencoba untuk mencocokkan sampel DNA yang ditemukan di kapal "setidaknya dengan satu tentara Ukraina".

Kantor Polisi Kriminal Federal Jerman dan juru bicara pemerintah Polandia tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Tetapi seorang pejabat senior Polandia menyatakan bahwa laporan surat kabar tersebut adalah hasil dari propaganda Rusia.

"Informasi tentang petunjuk Polandia atau Ukraina dalam penghancuran NS1 dan NS2, diulangi di ruang media, secara konsisten digunakan oleh aparat pengaruh Rusia untuk menciptakan kesan/anggapan di antara penerima bahwa Warsawa dan Kiev berada di balik insiden ini," Stanislaw Zaryn, wakil Menteri Koordinator Layanan Khusus Polandia, menulis di Twitter.

Ketergantungan gas Rusia

Invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022 membuat ketergantungan Eropa pada gas alam Rusia menjadi sorotan politik.

Penghancuran jalur pipa Nord Stream mempercepat peralihan kawasan itu ke pemasok energi lainnya.

Nord Stream 1 dan Nord Stream 2, masing-masing terdiri dari dua pipa, dibangun oleh Gazprom yang dikontrol negara Rusia untuk memompa 110 miliar meter kubik (bcm) gas alam per tahun ke Jerman.

The Washington Post melaporkan minggu ini bahwa AS telah mengetahui rencana Ukraina untuk menyerang pipa tiga bulan sebelum rusak oleh ledakan, yang terjadi di zona ekonomi Swedia dan Denmark.

Baca juga: Populer Internasional: Pangeran Arab Larang Anak-anak ke Masjid saat Ramadan - Ledakan Nord Stream

Lokasi kebocoran pipa Nord Stream
Lokasi kebocoran pipa Nord Stream (Kementerian Pertahanan Denmark)

Kedua negara mengatakan ledakan itu disengaja tetapi belum menentukan siapa yang bertanggung jawab.

Media Jerman pada bulan Maret mengidentifikasi kemungkinan keterlibatan kapal pesiar dari perusahaan yang berbasis di Polandia milik warga Ukraina dalam serangan itu.

Reaksi Zelensky

Pada Rabu )7/6/2023), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membantah keterlibatan pemerintahnya dalam sabotase pipa gas.

“Saya adalah presiden dan saya memberikan perintah yang sesuai. Hal semacam itu belum pernah dilakukan oleh Ukraina," kata Zelensky, seperti dikutip Al Jazeera.

"Saya tidak akan pernah bertindak seperti itu," tegasnya sembari meminta bukti keterlibatan Ukraina.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan