Tepung Singkong dan Buah-buahan Buat Anak-anak Bertahan di Hutan Amazon setelah Kecelakaan Pesawat
4 anak pribumi ditemukan selamat setelah terlantar di hutan selama 40 hari. Tepung singkong dan buah-buahan menjadi kunci keberlangsungan hidup mereka
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Arif Fajar Nasucha
Sejalan dengan pesan pemerintahnya yang menyoroti upayanya untuk mengakhiri konflik internal, dia menekankan kerja sama antara militer dan masyarakat adat untuk menemukan anak-anak tersebut.
"Pertemuan pengetahuan: pribumi dan militer," cuitnya.
"Ini jalan yang berbeda untuk Kolombia: Saya yakin ini adalah jalan Perdamaian yang sebenarnya."
Damaris Mucutuy, seorang bibi dari anak-anak itu, mengatakan kepada sebuah stasiun radio bahwa "anak-anak itu baik-baik saja" meskipun mengalami dehidrasi dan gigitan serangga.
Dia menambahkan bahwa anak-anak telah ditawari layanan kesehatan mental.
Cáceres mengatakan kepada wartawan bahwa pejabat setuju dengan kerabat anak-anak untuk mengizinkan "pekerjaan spiritual" di hutan dan rumah sakit jika tidak diperlukan tindakan darurat segera.

Dia mengatakan musisi dan alat musik yang relevan dengan budaya anak-anak akan diizinkan masuk rumah sakit.
Para pejabat memuji keberanian anak tertua, seorang gadis, yang mereka katakan memiliki pengetahuan tentang bagaimana bertahan hidup di hutan hujan dan memimpin anak-anak melewati cobaan berat.
Sebelum penyelamatan anak-anak itu, desas-desus beredar tentang keberadaan mereka.
Petro bahkan sempat men-tweet bahwa anak-anak itu telah ditemukan.
Dia kemudian menghapus pesan tersebut, mengklaim bahwa agen pemerintah telah salah memberi informasi kepadanya.
Anak-anak itu memberi tahu petugas bahwa mereka menghabiskan waktu dengan seekor anjing, tetapi anjing itu hilang.
Anjing itu adalah anjing penyelamat yang dibawa tentara ke hutan.
Hingga Sabtu, militer masih mencari anjing tersebut, seekor Gembala Belgia bernama Wilson.
Petro mengatakan bahwa untuk sementara, dia percaya anak-anak itu diselamatkan oleh salah satu suku nomaden yang masih berkeliaran di daerah terpencil tempat pesawat jatuh dan jarang berhubungan dengan pihak berwenang.
Saat pencarian berlangsung, tentara menemukan petunjuk kecil yang membuat mereka percaya bahwa anak-anak itu masih hidup, termasuk jejak kaki, botol bayi, popok, dan potongan buah yang tampak seperti digigit manusia.
"Hutan menyelamatkan mereka," kata Petro. "Mereka adalah anak-anak hutan, dan sekarang mereka juga anak-anak Kolombia."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.