Rabu, 13 Agustus 2025

Tepung Singkong dan Buah-buahan Buat Anak-anak Bertahan di Hutan Amazon setelah Kecelakaan Pesawat

4 anak pribumi ditemukan selamat setelah terlantar di hutan selama 40 hari. Tepung singkong dan buah-buahan menjadi kunci keberlangsungan hidup mereka

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
PRENSA PRESIDENCIAL / COLOMBIAN PRESIDENCY / AFP
Gambar selebaran yang dirilis oleh Kepresidenan Kolombia ini menunjukkan anggota Angkatan Darat Kolombia memeriksa salah satu dari empat anak Pribumi yang ditemukan hidup setelah hilang selama 40 hari di hutan hujan Amazon Kolombia setelah kecelakaan pesawat di Bogota. 

TRIBUNNEWS.COM - Empat anak ditemukan selamat dari kecelakaan pesawat Amazon yang menewaskan tiga orang dewasa.

Keempat anak tersebut menantang kehidupan hutan selama 40 hari sebelum akhirnya ditemukan oleh tentara Kolombia, pada Jumat (9/6/2023).

Dilansir Insider, tepung singkong dan buah-buahan adalah kunci bagaimana anak-anak itu dapat bertahan hidup di tengah hutan.

Mereka adalah anggota suku Huitoto Kolombia, yang berusia 13, 9, dan 4 tahun serta satu anak berusia 11 bulan.

Mereka diperkirakan akan tetap dirawat selama setidaknya dua minggu di rumah sakit.

Anggota keluarga, Presiden Kolombia Gustavo Petro, dan pejabat pemerintah dan militer bertemu dengan anak-anak itu hari Sabtu di rumah sakit di ibu kota Bogota.

Baca juga: 4 Anak Ditemukan Hidup usai 1 Bulan di Hutan Amazon Akibat Kecelakaan Pesawat, Ibu dan Pilot Tewas

Menteri Pertahanan Iván Velásquez mengatakan kepada wartawan bahwa anak-anak tersebut mengalami dehidrasi dan belum bisa makan.

"Ketika pesawat jatuh, mereka mengeluarkan fariña dari reruntuhan, dan dengan itu, mereka selamat," kata paman anak-anak itu, Fidencio Valencia kepada wartawan di luar rumah sakit.

Fariña adalah tepung singkong yang dimakan orang di wilayah Amazon.

"Setelah fariña habis, mereka mulai memakan bijinya," kata Valencia.

Waktunya kecelakaan agaknya sedikit "menguntungkan" anak-anak.

Astrid Cáceres, kepala Institut Kesejahteraan Keluarga Kolombia, mengatakan anak-anak bisa makan buah karena hutan sedang masa panen saat itu.

Sebuah video dari angkatan udara yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan sebuah helikopter menggunakan tali untuk menarik anak-anak kecil itu.

Helikopter tidak dapat mendarat di hutan hujan lebat tempat mereka ditemukan.

Pada hari Jumat, militer men-tweet gambar tentara dan sukarelawan yang berpose bersama anak-anak, yang berselimutkan kain termal.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan