Pilpres 2024: Mengapa elektabilitas Anies Baswedan ‘terus menurun’ setelah sempat 'mencuri' suara pendukung Prabowo?
Anies Baswedan dan Prabowo Subianto disebut memiliki basis pendukung yang "beririsan", namun sejak awal 2023 lalu, elektabilitas Anies…
Strateginya menjadi antitesa Jokowi itu pula yang membuat Anies kesulitan memperluas basis pendukungnya. Sebab apabila mengacu pada survei tersebut, ceruk dari para pemilih yang tidak puas dengan Jokowi “cenderung kecil”.
Deni Irvani dari SMRC mengatakan kondisi itu berbanding terbalik dengan kubu Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto yang “mendapatkan insentif dari meningkatnya kepuasan publik terhadap Jokowi”.
Pendukung Prabowo ‘balik kandang’
Anies juga disebut belum berhasil memperkuat basis pemilihnya dari bekas pendukung Prabowo.
“Sebenarnya alih-alih Anies memperkuat dukungan dari basis pemilih Prabowo, justru Prabowo berhasil membuat pemilihnya yang kecewa dengan dia dulu balik kandang,” tutur Bawono.
“Kami pernah melakukan survei di Sumatra Barat, pada awal tahun Anies unggul dari Prabowo, tapi belakangan ini, Prabowo mulai unggul lagi. Begitu pula di Jawa Barat,” sambungnya.
Menurutnya, itu merupakan buah kinerja kader Gerindra yang “makin giat mensosialisasikan Prabowo di akar rumput”. Deni Irvani dari SMRC juga sepakat dengan hal itu.
Faktor kedekatan Prabowo dengan Jokowi juga dinilai meningkatkan elektabilitas Prabowo, di mana dia juga “mulai menarik suara dari pendukung Jokowi”.
Bagaimanapun dalam konteks saat ini, Deni dan Bawono mengatakan dukungan Jokowi dapat menjadi salah satu faktor yang memengaruhi elektabilitas salah satu capres.
Meski PDIP mengklaim bahwa Jokowi “mendukung penuh” Ganjar sebagai cawapres, Bawono mengatakan relasi baik Jokowi-Prabowo telah menimbulkan persepsi yang mengatrol elektabilitas Prabowo.
Sebagian relawan Jokowi bahkan sempat menyatakan mereka mendukung Prabowo dalam Pilpres 2024.
“Bisa dibilang strategi Prabowo jitu untuk bermain di dua pasar pemilih. Dia bisa mensolidkan pemilih lamanya, juga mencuri dan meraih simpati pemilih Jokowi,” papar Bawono.
Pilpres dua putaran
Berdasarkan peta elektoral yang terlihat sejauh ini, SMRC dan Indikator Politik sama-sama memprediksi bahwa Pilpres 2024 akan berlangsung dalam dua putaran apabila Ganjar, Prabowo, dan Anies sama-sama dinyatakan secara sah akan maju.
“Karena sejauh ini bahkan belum pernah ada yang [elektabilitasnya] menyentuh 39%, sehingga kecenderungan yang terlihat saat ini, pertaruhan suaranya akan sangat kompetitif,” kata Bawono.
Dalam skenario tiga kandidat tersebut benar-benar maju, SMRC memperkirakan Pilpres putaran kedua akan menjadi pertarungan antara Ganjar melawan Prabowo.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.