Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Vladimir Putin: Ukraina Sadar Tak Punya Peluang Menang dan Jeda Operasi Ofensif

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Ukraina sadar tidak punya peluang menang dan memilih jeda operasi ofensif. Namun, Kyiv mengatakan sebaliknya.

Gavriil GRIGOROV / POOL / AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara selama pertemuan dengan lulusan Sekolah Tinggi Militer Rusia di Kremlin di Moskow pada 21 Juni 2023. Gambar ini disebarluaskan oleh badan milik negara Rusia, Sputnik. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan pendapat soal operasi ofensif Ukraina terhadap Rusia.

Menurut Vladimir Putin, Ukraina menyadari pasukannya tidak bisa menang dan memberi jeda operasi ofensif.

Putin memuji pasukan Rusia yang ia sebut mampu menangkis serangan agresif dari Ukraina.

"Berkat keberanian dan kepahlawanan tentara kami dan kesiapan para komandan untuk menangkis tindakan agresif apa pun terhadap Rusia, menurut saya musuh tidak memiliki peluang," kata Putin kepada jurnalis Pavel Zarubin di Kremlin, Rabu (21/6/2023).

"Mereka mengerti ini, itulah sebabnya mereka berhenti,” lanjutnya, saat menghadiri acara kadet top akademi militer dan sekolah perwira Rusia, dikutip dari TASS.

Ukraina meluncurkan serangan balasan kepada Rusia pada 4 Juni 2023, dengan menggunakan brigade yang dilatih di Barat.

Baca juga: Hancurkan Tank Leopard Jerman, Tentara Rusia Dapat Hadiah 1 Juta Rubel

Pasukan Ukraina menggunakan tank Leopard buatan Jerman dan kendaraan lapis baja dari Amerika Serikat (AS).

Dalam pidatonya, Presiden Rusia itu sesumbar dan mengklaim pasukannya berhasil melumpuhkan ratusan tank Ukraina.

“Sampai pagi (Rabu, 21/6/2023) ini, orang-orang kami telah melumpuhkan 245 tank dan sekitar 678 kendaraan lapis baja dari berbagai jenis, belum lagi korban musuh, yang sangat besar,” lanjutnya.

"Tentu saja, itu termasuk Macan Tutul, kendaraan roda Prancis, kendaraan lapis baja buatan AS – semuanya terbakar dengan cukup baik," tambahnya.

Vladimir Putin menilai, ada jeda tindakan ofensif yang dilakukan oleh Ukraina untuk memulihkan keadaan.

“Anehnya, kami saat ini mengamati jeda tertentu pada saat ini karena musuh mengalami kerugian personel dan peralatan yang serius,” kata Putin.

Putin: Potensi Ofensif Ukraina Belum Habis

Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara selama pertemuan dengan lulusan Sekolah Tinggi Militer Rusia di Kremlin di Moskow pada 21 Juni 2023. Gambar ini disebarluaskan oleh badan milik negara Rusia, Sputnik.
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara selama pertemuan dengan lulusan Sekolah Tinggi Militer Rusia di Kremlin di Moskow pada 21 Juni 2023. Gambar ini disebarluaskan oleh badan milik negara Rusia, Sputnik. (Gavriil GRIGOROV / POOL / AFP)

Baca juga: Kementerian Pertahanan Jadi Tuan Rumah ASPC 2023, Delegasi AS, Rusia, China, Hingga Uni Eropa Hadir

Meski melihat ada jeda ofensif, Putin memperkirakan pasukan Ukraina kini sedang membangun kembali brigade mereka yang mengalami kerugian serius.

"Kekhawatiran jatuhnya lebih banyak korban pada tingkat ini akan menghilangkan kemampuan tempur tidak hanya dari cadangan strategis mereka, tetapi seluruh militer mereka," kata Putin.

Vladimir Putin mengklaim operasi ofensif tidak sedang berlangsung pada Rabu, hanya elemen pertempuran seperti penembakan dan pengintaian yang berlaku.

Meski demikian, Putin mencatat Rusia tetap waspada dengan kemungkinan tindakan ofensif selanjutnya.

"Sampai hari ini, kami melihat bahwa potensi ofensif musuh belum habis; musuh memiliki cadangan dan berpikir di mana dan bagaimana menggunakannya," katanya.

Presiden Rusia memberi tahu para perwira baru, pemerintah Rusia berkomitmen untuk menyediakan semua senjata dan pasokan yang dibutuhkan angkatan bersenjata.

Dalam acara di Kremlin itu, Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, juga berbicara di depan para siswa akademi militer dan sekolah perwira Rusia.

Sergei Shoigu mengatakan, masa depan geopolitik Rusia dipertaruhkan, dengan Barat mempersenjatai Ukraina dan mengobarkan perang habis-habisan melawan Rusia melalui sanksi dan subversi negara-negara tetangga.

Militer Ukraina Klaim Kemajuan di selatan Donetsk

Marinir Ukraina dari Brigade ke-35 menembakkan mortir 120mm ke arah posisi Rusia di desa Storozheve yang baru saja dibebaskan di wilayah Donetsk, pada 21 Juni 2023, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. Genya SAVILOV / AFP
Marinir Ukraina dari Brigade ke-35 menembakkan mortir 120mm ke arah posisi Rusia di desa Storozheve yang baru saja dibebaskan di wilayah Donetsk, pada 21 Juni 2023, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. Genya SAVILOV / AFP (Genya SAVILOV / AFP)

Baca juga: Militer Ukraina Sebut Rusia Kehilangan 4000 Tank sejak Perang Dimulai, Mungkinkah?

Berlawanan dengan klaim Vladimir Putin, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengklaim kemajuan di selatan Donetsk.

"Di sektor Tavria, tentara kami secara sistematis mengusir musuh dari posisi mereka dan terus maju. Keberhasilan Pasukan Pertahanan sudah terlihat," kata Oleksandr Tarnavskyi, komandan pasukan gabungan di selatan Ukraina dalam sebuah posting Telegram, Rabu (21/6/2023).

"Musuh yang tewas dan terluka berjumlah hampir tiga kompi. Ukraina menghancurkan dan merusak 68 unit peralatan militer musuh," klaim Tarnavskyi.

Ukraina mengatakan pasukan Rusia fokus di wilayah Lyman, Bakhmut, Avdiivka, dan Mariinka.

"Lebih dari 30 pertempuran terjadi di daerah-daerah itu pada hari terakhir," kata Staf Umum Ukraina di Facebook.

Staf Umum mengatakan pasukan Rusia tidak berhasil melakukan serangan di desa Piatykhatky di wilayah Zaporizhzhia, dikutip dari CNN Internasional.

Sementara, Rusia juga melakukan serangan udara di wilayah Preobrazhenka dan Stopnohirsk di wilayah Donetsk.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved