Rabu, 27 Agustus 2025

Hidup Sulit, Ibu di Korea Selatan Bunuh dan Simpan 2 Jasad Bayinya di Kulkas selama 4 Tahun

Ibu di Korea Selatan membunuh dan menyimpan 2 jasad bayinya di lemari es selama 4 tahun karena kesulitan ekonomi. 2 bayi itu lahir pada 2018 dan 2019.

Tribun Bali
Ilustrasi bayi - Seorang ibu di Korea Selatan ditangkap karena membunuh 2 bayinya dan menyimpan jasad mereka di dalam freezer sejak tahun 2018 hingga 2023. 

Kasus Terungkap

ilustrasi bayi
ilustrasi bayi (Freepik)

Baca juga: 4 Kerangka Bayi Ditemukan di Banyumas, Diduga Korban Aborsi, Diperkirakan Terkubur Setahun

Kasus ini terungkap pada Mei 2023 ketika Badan Pemeriksa dan Pengawasan pemerintah menemukan kelahiran bayi-bayi itu tidak pernah didaftarkan secara resmi, meskipun ada catatan kelahiran mereka di rumah sakit.

Dewan kemudian memberi tahu Balai Kota Suwon, pemerintah kota untuk meminta penyelidikan polisi setelah sang ibu menolak pemeriksaan di rumahnya.

"Pada 21 Juni 2023, polisi melakukan operasi penggeledahan dan penyitaan di rumah wanita itu, di mana dia mengakui pembunuhan tersebut," kata polisi.

Wanita itu akan menghadiri sidang surat perintah penangkapan pada hari Jumat (23/6/2023).

Audit Rutin Korea Selatan terhadap Kesejahteraan Bayi

ilustrasi bayi
ilustrasi bayi (Freepik)

Baca juga: Bayi Tertukar saat Lahir, Pasangan Ini Membesarkan Putri Orang Lain Selama 5 Tahun

Korea Selatan melakukan audit kesejahteraan bayi melalui Dewan Audit dan Inspeksi sejak Maret 2023.

Hasil audit itu mengungkapkan kasus yang mengerikan.

Secara khusus, telah terungkap bahwa ada 2.000 bayi dan balita (pada 2015-2022) yang status kelangsungan hidupnya tidak pasti karena mereka memiliki catatan kelahiran rumah sakit tetapi tidak ada laporan kelahiran.

Menurut Undang-Undang Pendaftaran Penduduk Korea Selatan, semua orang tua harus mendaftarkan kelahiran bayi dalam waktu satu bulan sejak kelahiran.

Bayi dan balita yang kelahirannya belum didaftarkan tidak menerima berbagai tunjangan kesehatan dan pengasuhan anak.

Sebagai tanggapan, Dewan Audit dan Inspeksi memilih 20 bayi, atau 1 persen, dari 2.000 bayi.

Mereka meminta Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan serta pemerintah daerah untuk memeriksa keamanan bayi.

Dari 20 bayi itu, 2 bayi ditemukan meninggal dunia dan disimpan di freezer, seperti diberitakan Hankookilbo.

Sementara itu, 18 bayi lainnya belum dapat dikonfirmasi.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan