Jumat, 15 Agustus 2025

Threads: Apakah aplikasi baru buatan Mark Zuckerberg bisa hasilkan uang lebih banyak dari Twitter?

Mark Zuckerberg mampu menumpuk kekayaan berkat iklan di Facebook dan Instagram. Apakah Threads bisa melakukan hal serupa?

Mark Zuckerberg dan Elon Musk baru-baru ini bercanda bahwa mereka akan baku hantam di arena tarung. Namun, kenyataannya, adu jotos antara kedua miliarder itu sejatinya sudah dimulai dalam dunia bisnis.

Kurang dari 24 jam setelah Zuckerberg meluncurkan Threads, aplikasi itu mengklaim telah mendapat sekitar 30 juta pendaftar - menjadikannya sebagai pesaing serius bagi Twitter di dunia media sosial.

Jumlah 30 juta pengguna memang hanyalah sebagian kecil jika dibandingkan dengan ratusan juta pengguna Twitter.

Akan tetapi, para analis berpandangan bahwa itu adalah tanda bahwa perusahaan Meta milik Zuckerberg memiliki kesempatan yang baik untuk menarik lebih dari tiga miliar penggunanya di Facebook, Instagram dan WhatsApp ke aplikasi baru - dan membawa serta para pengiklan.

Lagipula, Zuckerberg, yang Meta-nya menghasilkan lebih dari US$117 miliar (sekitar Rp1.774 triliun) dalam penjualan tahun lalu, punya rekam jejak luar biasa dalam hal menjual iklan. Di sisi lain, Musk, yang meremehkan iklan untuk perusahaan mobil listriknya, Tesla, sedang mencari cara alternatif untuk mendanai Twitter.

Zuckerberg mengatakan pada awalnya tidak akan ada iklan di Threads. Hal ini memberikan waktu bagi Meta untuk menyempurnakan aplikasi tersebut sehingga para pengguna dapat terus menggulir (scrolling) tanpa henti melalui unggahan berbasis teks.

"Pendekatan kami akan sama dengan semua produk kami yang lain: pertama-tama buat produk bekerja dengan baik, kemudian lihat apakah kami dapat membawanya ke jalur yang jelas menuju 1 miliar orang, dan baru memikirkan tentang monetisasi pada saat itu," tulisnya.

Baca juga:

Pada akhirnya, menurut Justin Patterson selaku analis riset ekuitas di KeyBanc Capital Markets, iklan Threads dapat menambahkan 1% hingga 5% ke keseluruhan pendapatan Meta sehingga menghasilkan lebih dari US$6 miliar (Rp90 triliun) dalam skenario yang paling optimistis.

Jumlah itu tidak besar. Tapi itu juga bukan angka mini, terutama karena perusahaan terus mencari cara untuk memerangi penjualan iklan yang dipicu oleh aturan privasi yang lebih ketat dari Apple.

Jumlah tersebut juga sangat dekat dengan Twitter, yang menghasilkan pendapatan iklan US$4,5 miliar (Rp68 triliun) pada 2021, sebelum pengambilalihan oleh Musk memicu pergolakan.

Apakah para pengguna Threads akan bertahan?

Apakah pemasukan US$6 miliar itu akan terwujud atau tidak akan bergantung pada wujud Threads, jika masih ada, dalam beberapa minggu dan bulan mendatang.

Musk siap melayangkan pukulan balasan terhadap Threads pada Kamis (06/07). Dia mengancam tindakan hukum terhadap Meta karena mencuri rahasia dagang.

Meski demikian, peluang Threads untuk menjadi aplikasi yang populer terbuka lebar lantaran banyak orang frustrasi dengan Twitter dan haus akan alternatif. Banyak pula yang tergiur dengan janji Meta untuk mewujudkan "tempat yang lebih waras, lebih ramah" daripada Twitter, kata analis Insider Intelligence, Jasmine Enberg.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan