Belanda telah mengembalikan ratusan benda bersejarah Indonesia, termasuk 'harta karun asal Lombok', yang dijarah pada masa penjajahan
Merujuk pada catatan sejarah, ratusan kilogram, emas, perak dan permata itu dijarah oleh tentara kolonial Belanda dari Istana Tjakranegara…
Sedangkan, empat patung Singasari yang tersimpan di Museum Volkenkunde, Leiden, adalah primadona dari abad ke-13 masehi.
Keempat patung tersebut berasal dari candi Singasari yang didirikan untuk menghormati kematian Raja Kertanegara, dinasti terakhir dari kerajaan Singasari.
Empat arca yang akan kembali ke Indonesia adalah Durga, Mahakala, Nandishvara dan Ganesha.
Ada pula sebilah keris dari Kerajaan Klungkung, Bali.
Sebelumnya Belanda didesak agar mengembalikan barang-barang tersebut apabila negara asal artefak itu memintanya.
Pada tahun 2020, Belanda telah mengembalikan keris milik Pangeran Diponegoro dalam kunjungan Raja dan Ratu Belanda.
Di tahun sebelumnya, Belanda juga memulangkan 1.500 benda budaya Indonesia dari Museum Nusantara di Delft yang ditutup akibat keterbatasan dana.
'Diperoleh' dengan cara-cara ilegal?
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid memperkirakan pemulangan ratusan benda bersejarah yang dirampas militer Belanda tiba di Indonesia pada Agustus mendatang.
Saat ini, pihaknya bersama pemerintah Belanda sedang menuntaskan kesepakatan teknis pengembalian hingga pengiriman.
Sehingga diharapkan proses penyerahan artefak rampasan lainnya bisa lebih cepat dilakukan.
Hitungannya dari delapan jenis koleksi milik Indonesia yang ada di Belanda jumlahnya mencapai ribuan.
Benda-benda itu dipastikan 'diperoleh' Belanda dengan cara-cara ilegal pada masa penjajahan.
Hilmar juga menjelaskan, pemulangan 472 objek budaya ini adalah tahap pertama.
"Ini pengembalian pertama dalam kerangka kerjasama pemerintah Indonesia dan Belanda," imbuh Hilmar kepada BBC News Indonesia, Jumat (07/07).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.