Thailand: Kepulangan Thaksin Shinawatra disebut untuk hadapi dominasi partai muda progresif
Berakhirnya pengasingan Thaksin Shinawatra selama 15 tahun bukanlah peristiwa tunggal. Ini adalah bagian dari kesepakatan politik…
Ketika mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra yang buron kembali ke Thailand secara dramatis, muncul satu pertanyaan di benak semua orang: berapa lama dia akan menghabiskan waktu di penjara?
Sekarang kita tahu jawabannya: hanya sekitar 12 jam.
Tidak ada yang terkejut ketika Departemen Pemasyarakatan Thailand pada pagi ini mengumumkan bahwa Thaksin dibawa ke rumah sakit sipil pada tengah malam untuk memantau kondisi jantungnya.
Dia diperkirakan akan bertahan di rumah sakit itu, di lantai pribadinya, sambil bersiap mengajukan petisi kepada Raja Vajiralongkorn, memohon pengampunan untuk mengesampingkan hukuman delapan tahun penjara atas tiga dakwaan yang dijatuhkan kepadanya selama dia mengasingkan diri.
Mahkamah Agung mengonfirmasi hal itu tak lama setelah kepulangannya.
Berakhirnya pengasingan Thaksin selama 15 tahun bukanlah peristiwa tunggal. Ini adalah bagian dari tawar-menawar politik besar.
Ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk mengakhiri persaingan kekuasaan antara taipan telekomunikasi dan partai Pheu Thai yang populis, dengan kelompok konservatif Thailand yang bersekutu dengan militer dan monarki.
Kedua belah pihak itu bersatu karena menghadapi ancaman baru dari Partai Move Forward yang progresif dan berjiwa muda.
Bukan kebetulan bahwa Thaksin kembali ke Thailand pada hari yang sama ketika kandidat Pheu Thai terpilih sebagai perdana menteri selanjutnya.
Bos properti Srettha Thavisin terpilih sebagai perdana menteri baru dengan dukungan dari koalisi yang mencakup partai-partai yang dulunya merupakan musuh bebuyutan Thaksin.
Fakta bahwa Thanksin tiba beberapa jam sebelum pemungutan suara digelar, menunjukkan bahwa dia yakin dengan hasilnya.
Dia tahu bahwa kesepakatan antara dua pihak yang dulunya tidak bisa didamaikan ini sudah solid, dan bahwa pada akhirnya dia akan menikmati perlindungan dari partainya sendiri.
Thailand akhirnya memiliki pemerintahan setelah lebih dari tiga bulan lalu menggelar pemilu. Bisa dimaklumi apabila masyarakat Thailand merasa bahwa pemerintahan ini bukan yang mereka pilih.
Pemerintahan itu tidak mencakup partai yang memperoleh kursi terbanyak, Move Forward, yang dihalangi oleh senat yang ditunjuk oleh militer untuk membentuk pemerintahan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.