Thailand: Kepulangan Thaksin Shinawatra disebut untuk hadapi dominasi partai muda progresif
Berakhirnya pengasingan Thaksin Shinawatra selama 15 tahun bukanlah peristiwa tunggal. Ini adalah bagian dari kesepakatan politik…
Bagi pendukung akar rumput “kaos merah” Pheu Thai, ini akan menjadi pil pahit yang harus ditelan. Banyak yang mengatakan bahwa mereka akan berhenti mendukung partai tersebut.
Pemerintahan baru ini juga kemungkinan akan mengalokasikan posisi-posisi strategis seperti kementerian pertahanan dan kementerian dalam negeri kepada partai-partai konservatif sebagai bagian dari kesepakatan.
Janji-janji reformasi Pheu Thai pada masa lalu, seperti mengamandemen konstitusi yang dirancang oleh militer, mungkin tidak akan terwujud dan ditentang oleh mitra koalisinya.
Ini adalah hasil yang menyedihkan bagi banyak pemilih di Thailand, mengingat tingginya harapan mereka terhadap awal yang baru ketika Move Forward, termasuk para kandidat mudanya, mengejutkan semua orang.
“Jadi rakyat memilih partai nomor satu hanya untuk menjadi oposisi? Lalu kenapa harus diadakan pemilu?” tulis salah satu warganet yang gemas di Twitter.
“Ini seperti memenangkan piala dunia melalui adu penalti,” tulis warganet lainnya.
“Ini bukan sesuatu yang bisa dibanggakan”.
“Saya tidak pernah menyesal memilih Move Forward,” sahut yang lain.
"Setidaknya itu menunjukkan warna asli sebagian orang. Pemilu berikutnya akan menjadi kemenangan telak bagi Move Forward!"
Telah muncul kemarahan soal pengkhianatan Pheu Thai, yang mulanya berjanji akan bergabung dengan koalisi pimpinan Move Forward. Pheu Thai menjual diri.
Namun mesin pemenangan pemilu yang dipimpin oleh Thaksin ini bukanlah partai radikal atau progresif seperti Move Forward.
Pheu Thai merupakan partai populis dengan kebijakan pemasaran yang cemerlang, yang mulanya mengangkat standar hidup masyarakat Thailand yang sebelumnya terabaikan. Selama 20 tahun, keunggulan partai ini tidak dapat disangkal dan dibandingkan dengan para pesaingnya.
Partai ini selalu pragmatis, bukan ideologis. Dalam hal ini, selalu dipengaruhi oleh kepentingan keluarga Shinawatra yang menjadi sumber pendanaan utama dan pengambil keputusan penting.
Pemilu tahun ini menjadi pemilu pertama sejak tahun 1990-an di mana partai Shinawatra tidak mendapatkan kursi terbanyak di parlemen. Ini adalah sebuah peringatan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.