Senin, 1 September 2025

Gempa di Maroko

Korban Gempa Maroko Bertambah, Dilaporkan 2.122 Orang Tewas dan 2.421 Luka-luka

Korban tewas akibat gempa Maroko saat ini dilaporkan bertambah menjadi 2.122 orang dan 2.421 orang luka-luka.

Editor: Adi Suhendi
AFP/FETHI BELAID
Petugas pertolongan pertama mengevakuasi jenazah dari bawah reruntuhan di desa Tikht, dekat Adassil, pada 10 September 2023, dua hari setelah gempa bumi dahsyat berkekuatan 6,8 skala Richter melanda negara itu. Warga Maroko pada tanggal 10 September berduka atas para korban gempa bumi dahsyat yang menewaskan lebih dari 2.000 orang ketika tim penyelamat berlomba untuk menemukan korban selamat yang terperangkap di bawah reruntuhan desa yang rata dengan tanah. (Photo by Fethi Belaid / AFP) 

“Kami hanya ingin pemerintah membantu kami.”

Terlihat di lokasi karung-karung makanan diturunkan dari sebuah truk.

Menurut pejabat setempat, Mouhamad al-Hayyan, bantuan tersebut diorganisir pemerintah dan organisasi masyarakat sipil.

Selain itu, menurut seorang staf, dua puluh lima jenazah telah dibawa ke klinik kecil di desa tersebut.

Dengan banyaknya rumah yang dibuat dari batu bata lumpur dan kayu atau semen, struktur bangunan mudah runtuh.

Ini adalah gempa paling mematikan di Maroko sejak tahun 1960, di mana saat itu diperkirakan sedikitnya 12.000 orang tewas.

Di desa Amizmiz yang terkena dampak paling parah, warga menyaksikan tim penyelamat menggunakan alat penggali mekanis berupaya mencari orang hilang di sebuah rumah runtuh.

“Mereka mencari seorang pria dan putranya. Salah satu dari mereka mungkin masih hidup,” kata Hassan Halouch, seorang pensiunan tukang bangunan.

Namun, setelah dilakukan pencarian, tim hanya menemukan jenazah.

Saat ini tim militer setempat pun dimobilisasi untuk membantu upaya penyelamatan dan mendirikan tenda untuk para korban.

Karena sebagian besar toko rusak atau tutup, warga kesulitan mendapatkan makanan dan perbekalan.

“Kami masih menunggu tenda. Kami belum mendapatkan apa-apa,” kata Mohammed Nejjar, seorang buruh, yang sedang melipat selimutnya di tempat penampungan sementara yang terbuat dari potongan kayu.

“Saya mendapat sedikit makanan yang ditawarkan seseorang, itu saja sejak gempa bumi. Kita tidak dapat melihat satu toko pun buka di sini dan orang-orang takut untuk masuk ke dalam, khawatir atapnya runtuh.”

Pemerintah mengatakan pada hari Sabtu mereka mengambil langkah-langkah mendesak untuk mengatasi bencana tersebut termasuk memperkuat tim pencarian dan penyelamatan, menyediakan air minum, dan mendistribusikan makanan, tenda, serta selimut. (alarabiyanews)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan