Rabu, 17 September 2025

Korban Tewas Akibat Gempa di Maroko Bertambah Jadi 2.901 Orang, Ribuan Warga Masih Terisolasi

Terus bertambah, jumlah korban tewas akibat gempa bumi yang melanda Maroko jumat pekan lalu

Editor: Hasanudin Aco
AP/Mosa'ab Elshamy
Anggota tim penyelamat membawa jenazah korban gempa di desa Ouargane, dekat Marrakesh, Maroko, Sabtu, 9 September 2023. Gempa bumi dahsyat yang jarang terjadi melanda Maroko Jumat larut malam, menewaskan lebih dari 1000 orang dan merusak bangunan dari desa-desa di Pegunungan Atlas hingga kota bersejarah Marrakesh. (AP Photo/Mosa'ab Elshamy) 

TRIBUNNEWS.COM, MAROKO -  Terus bertambah, jumlah korban tewas akibat gempa bumi yang melanda Maroko jumat pekan lalu.

Kementerian Dalam Negeri Maroko, Rabu (13/9/2023), menjelaskan  jumlah korban tewas mencapai 2.901 orang dan 5.530 lainnya terluka.

Gempa di Maroko ini disebut paling mematikan di negara itu sejak tahun 1960 dan yang paling kuat sejak tahun 1900.

Mengutip pemberitaan Al Jazeera, ruas jalan yang tertutup menghambat akses ke daerah-daerah yang paling parah terdampak gempa yaitu di desa-desa terpencil dan pegunungan.

Kendaraan-kendaraan yang memuat bantuan melintasi jalan pegunungan yang berkelok-kelok untuk mengantarkan makanan dan tenda yang sangat dibutuhkan bagi para korban yang selamat.

Baca juga: Seluruh Penduduk Desa Selamat dari Gempa Maroko karena Hadiri Pesta Pernikahan Outdoor

Tim pencari pun masih berada di sejumlah titik untuk mencari korban yang masih hidup.

Stefanie Dekker dari Al Jazeera yang melaporkan dari Desa Imi N’Tala, mengatakan situasinya mengerikan.

“Desa ini rata dengan tanah dan hancur. Bau kematian ada di mana-mana. Setidaknya masih ada 40 jenazah di bawah reruntuhan,” kata Dekker.

Menurutnya, material dari longsoran menghantam desa-desa ini mengakibatkan banyak keluarga terdampak.

“Seseorang menunjuk ke rumahnya. Ada sebuah pintu putih yang masih berdiri dan dia memberi tahu kami bahwa itu adalah pintu rumahnya.”

Pria itu kemudian menangis saat menceritakan bagaimana dia berlari keluar pintu dan banyak barang yang berjatuhan.

“Dia kehilangan putra dan istrinya. Ia menjerit karena melihat Abaya istrinya tertimbun reruntuhan. Sungguh memilukan,” tambahnya.

“Masalahnya adalah akses ke tempat-tempat tersebut. Ada jalan sempit dan berkelok-kelok. Masih banyak tempat yang belum bisa mereka jangkau.”

Sejauh ini, tim pencarian dan penyelamatan dari Qatar, Inggris, Spanyol dan Uni Emirat Arab telah berada di lapangan bersama tim darurat Maroko, militer dan pejabat lainnya.

Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Amerika Serikat juga telah mengirimkan tim ahli bencana dan keadaan darurat untuk membantu.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan