Rabu, 13 Agustus 2025

Virus Nipah

10 Fakta-fakta Virus Nipah di India, Ratusan Orang Jalani Tes hingga Sudah Ada sejak 1999

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, virus Nipah (NiV) pertama kali ditemukan pada 1999.Berikut ini fakta-fakta Virus Nipah di India.

KATERYNA KON / SCIENCE PHOTO LIBRA / KKO / Science Photo Library via AFP
Ilustrasi virus Nipah - Ensefalitis dan pneumonia yang disebabkan oleh virus Nipah, ilustrasi komputer. Virus Nipah bersifat zoonosis (ditularkan ke manusia dari hewan) dan pertama kali ditemukan di Malaysia dan Singapura pada orang-orang yang berhubungan dekat dengan babi. Awalnya diisolasi pada tahun 1999 setelah memeriksa sampel dari wabah ensefalitis dan penyakit pernapasan di antara pria dewasa di kedua negara tersebut. 

Wabah penyakit ini menyerang kalangan peternak babi dan orang lain yang melakukan kontak dekat dengan hewan tersebut di Malaysia dan Singapura.

Ketika itu, tercatat hampir 300 kasus yang menyerang manusia dan menyebabkan lebih dari 100 kematian.

Wabah ini menimbulkan dampak ekonomi yang besar karena lebih dari 1 juta babi dimusnahkan untuk membantu mengendalikan penyebaran penyakit ini.

Baca juga: Apa Itu Virus Nipah? Berikut Gejala dan Cara Cegah Penularannya

Sejak tahun 1999, tidak ada wabah NiV lainnya yang dilaporkan menjangkiti Malaysia dan Singapura.

Namun, kasus-kasus Virus Nipah telah tercatat hampir setiap tahun di beberapa wilayah Asia sejak saat itu, terutama di Bangladesh dan India.

NiV adalah Virus zoonosis, artinya awalnya menyebar antara hewan dan manusia, jelas CDC dalam pernyataan yang diterbitkan pada tahun 2020.

Pejabat kesehatan dengan perlengkapan pelindung penuh berjalan di dalam bangsal isolasi Ernakulam Medical College di Kochi di negara bagian Kerala di barat daya India pada 6 Juni 2019. Otoritas India di negara bagian selatan Kerala mengatakan bahwa seorang mahasiswa berusia 23 tahun terinfeksi oleh virus Nipah yang berpotensi mematikan. Lebih dari 300 orang yang melakukan kontak dengan siswa tersebut diamati.
Pejabat kesehatan dengan perlengkapan pelindung penuh berjalan di dalam bangsal isolasi Ernakulam Medical College di Kochi di negara bagian Kerala di barat daya India pada 6 Juni 2019. Otoritas India di negara bagian selatan Kerala mengatakan bahwa seorang mahasiswa berusia 23 tahun terinfeksi oleh virus Nipah yang berpotensi mematikan. Lebih dari 300 orang yang melakukan kontak dengan siswa tersebut diamati. (STR / AFP)

Hewan inang NiV adalah kelelawar buah (genus Pteropus), yang juga dikenal sebagai rubah terbang.

Virus ini dapat ditularkan melalui kelelawar buah, babi, dan melalui kontak manusia ke manusia (seperti air liur atau urin).

Kontaminasi awal dari hewan ke manusia dikenal sebagai peristiwa limpahan (spillover event). Begitu seseorang terinfeksi, penyebaran NiV dari manusia ke manusia dapat terjadi.

Infeksi pada manusia berkisar dari infeksi tanpa gejala hingga infeksi saluran pernapasan akut (ringan, berat), dan ensefalitis (pembengkakan otak), yang dapat menyebabkan koma dalam waktu 24-48 jam.

Ensefalitis memiliki angka kematian 40-75 persen, menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Mereka yang selamat dari ensefalitis akut dapat pulih sepenuhnya, tetapi kondisi neurologis jangka panjang telah dilaporkan terjadi pada mereka yang selamat.

Seperti gangguan kejang dan perubahan kepribadian. Sebagian kecil orang yang selamat kemudian kambuh atau mengalami ensefalitis yang tertunda, terang WHO.

Baca juga: Virus Nipah Mewabah di India, Ahli Uji Sampel dari Kelelawar dan Manusia

9. Wabah Virus Nipah Pertama di India

Selama wabah Nipah tahun 2018, kelelawar buah dari daerah yang sama dinyatakan positif mengidap virus tersebut.

Dalam wabah Nipah pertama di Kerala, 21 dari 23 orang yang terinfeksi meninggal.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan