Jumat, 22 Agustus 2025

Iran Memanas

Aktivis Iran Tuduh Polisi Moral Lakukan Penyerangan terhadap Gadis Remaja hingga Dirawat di RS

Aktivis Iran menuduh polisi moral menyerang seorang gadis remaja karena tidak mengenakan hijab di stasiun metro Teheran pada Minggu (1/10/2023).

Editor: Nuryanti
Twitter/X
Aktivis Iran menuduh polisi moral menyerang seorang gadis remaja karena tidak mengenakan hijab di stasiun metro Teheran pada Minggu (1/10/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Aktivis Iran menuduh polisi moral menyerang seorang gadis remaja karena tidak mengenakan hijab di stasiun metro Teheran pada Minggu (1/10/2023).

Akibatnya, gadis remaja yang bernama Armita Geravand (16) dirawat di rumah sakit dengan luka serius, lapor CNN.

Sebuah kelompok yang berbasis di Norwegia yang berfokus pada hak-hak Kurdi, Organisasi Hak Asasi Manusia Hengaw, mengatakan Geravand diserang oleh polisi moral.

Sejak mengalami kekerasan, gadis remaja itu berada dalam keadan koma di rumah sakit.

Jaringan oposisi lainnya, IranWire, mengatakan telah memperoleh informasi bahwa Geravand dirawat di rumah sakit karena “trauma kepala".

"Sebelum tiba di stasiun metro Shohada, petugas polisi moral perempuan mendekatinya," kata staf Hengaw, Awyer Shekhi kepada CNN.

"(Polisi moral) meminta agar ia menyesuaikan pakaiannya," lanjutnya.

Perintah itu pun memicu pertikaian antara gadis remaja itu dengan polisi moral.

Baca juga: Hijab: Polisi moral Iran dituduh pukuli remaja perempuan hingga koma, kasus Mahsa Amini terulang?

Aktivis Iran menuduh polisi moral menyerang seorang gadis remaja karena tidak mengenakan hijab di stasiun metro Teheran pada Minggu (1/10/2023).
Aktivis Iran menuduh polisi moral menyerang seorang gadis remaja karena tidak mengenakan hijab di stasiun metro Teheran pada Minggu (1/10/2023). (Twitter/X)

Geravand diserang secara fisik dan didorong polisi moral.

Gadis itu pun terjatuh.

“Setelah konfrontasi ini, dia berhasil masuk ke metro, namun kemudian pingsan,” tambah Shekhi.

CNN tidak dapat memverifikasi informasi yang diterbitkan oleh Hengaw dan Iranwire.

Tidak Ada Kontak Fisik dan Verbal

Berbeda dengan pernyataan aktivis Iran, pihak berwenang dan keluarga gadis remaja itu mengaku bahwa Geravand dirawat di rumah sakit karena menderita tekanan darah rendah.

Sementara itu, CEO metro Teheran mengatakan kepada media pemerintah bahwa tidak ada kontak fisik atau verbal antara Geravand dan anggota stafnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan